“Yang Penting Kerja” VS “Idealisme Dan Passion”, Lebih Baik Mana?

Istilah kerja sudah tak asing lagi bagi kita. Apalagi jaman sekarang, begitu banyak pemuda sukses bermunculan. Tapi jangan salah, tentunya mereka mempunyai cara kerja yang berbeda pada umumnya. Kerja sudah menjadi separuh kehidupan bagi manusia. Beragam aktivitas dilakukan untuk melakukan sebuah pekerjaan. Dengan bekerja, kita bisa mengumpulkan uang yang kita gunakan untuk membeli keperluan kita sekaligus menjaga kelangsungan hidup kita. Dalam ajaran agama pun, bekerja sangat dianjurkan bahkan diwajibkan dan ditetapkan sebagai salah satu bentuk ibadah. Dalam menentukan karirnya dimasa mendatang, seseorang akan dihadapkan pada pilihan sulit, salah satunya menyoal pekerjaan. Ada sebagian orang yang berpikiran “asal dapat kerja, dapat uang” namun ada juga yang berpegang teguh pada idealisme dan passion mereka dalam menentukan pekerjaan idaman mereka.

Lantas, menurut kalian, sebenarnya dalam menentukan pekerjaan “asal” dapat kerja atau berpegang pada idealisme dan passion? Tulis pendapat kalian di kolom komentar yaa.

Zaman sekarang bursa lapangan kerja sudah sangat banyak pesaingnya. Artinya, ada banyak pesain-pesaing lain ketika kita mengincar suatu posisi kerja tertentu.Tiap tahunnya ada ribuan fresh graduate siap kerja yang turut meramaikan job hunting. Belum lagi lulusan dari tahun-tahun sebelumnya, mereka yang pindah pekerjaan, atau lulusan dari jenjang lain seperti dari D3, SMK dan SMA.

Kita dihadapkan pada dua pilihan: mau pragmatis atau idealis? Memang jika bisa bekerja sesuai passion, itu hal yang sangat baik. Tapi sepertinya ini kurang realistis karena membatasi pilihan kita hanya pada satu bidang / posisi tertentu. Jika kita mengambil pilihan pragmatis dan ber-mindset “yang penting kerja”, tentu itu lebih realistis. Kita tidak membatasi pilihan, dan peluang diterima kerja nya pun juga lebih besar.

Jadi saya ada di kubu “yang penting kerja” karena yang paling saya cari dalam bekerja adalah uang, bukan penyaluran passion.

1 Like

saya menyetujui pendapat dari kak @nichobisma mengenai bekerja untuk mencari uang, tetapi menurut saya tetap harus mempertimbangkan beberapa hal lainnya. seperti, apakah tempat kerja tersebut memberikan ruang untuk saya bisa tumbuh dan berkembang?

seperti yang telah disampaikan oleh Cal Newport, penulis buku So Good They Can’t Ignore You menyatakan:

kembangkanlah keterampilan berharga dalam diri kalian yang mengarah kepada kepuasan karir, keterampilan tersebut bisa membuat anda stabil secara finansial dan memberikan kendali atas waktu yang anda miliki. Ketahui bagaimana anda ingin hidup dan sesuaikan karir di sekitar visi itu"

karena apabila hanya berpegang pada kerja mencari uang tanpa mengembangkan diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi menurut saya akan membuat saya stuck disuatu pencapaian tertentu saja.

harapannya dengan saya bisa tumbuh dan berkembang saya bisa terus meningkatkan kemampuan saya untuk meningkatkan jenjang karir juga. atau keterampilan tersebut juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.

terkait berkerja berdasarkan passion mungkin akan berbeda-beda ya setiap individu ada yang telah menemukan passionnya dan setia dengan hal tersebut dalam waktu yang lama. berbeda dengan saya yang suka melakukan eksplorasi dalam suatu hal yang menarik perhatian saya dan hal tersebut hanya sebagai kegiatan dalam mengisi waktu luang saya dan mungkin bisa dikatakan hobby biasa saja karena seiring berjalannya waktu saya akan penasaran dan eksplorasi kegiatan lain lagi.

maka,sejauh ini saya belum menemukan apa passion saya sesungguhnya, apabila berpacu dalam berkerjalah sesuai passion maka akan membuang waktu saya karena harus mencari apa passion yang saya miliki terlebih dahulu baru saya bisa mencari pekerjaan yang cocok dengan hal tersebut.

selain itu, apabila hobby saya jadikan pekerjaan rasanya kedepannya saya akan merasa suntuk dan jadi tidak memiliki hobby lagi. Karena yang namanya pekerjaan pasti akan tiba masa-masa jenuh dengan pekerjaan tersebut.

referensi

Mencari Pekerjaan Sesuai Passion? Jangan!

Kalo kata orang-orang, di zaman sekarang ini kalo kerja masih kekeuh sama idealismenya (ideal, sesuatu yang dianggap IDEAL atau pas) bisa nggabisa makan kita wkwkwk. Toh juga dengan “yang penting kerja” kita jadi punya kesempatan memiliki insight baru, bisa meningkatkan resilience/ ketahanan kita sama dunia kerja yang notabene tidak sesuai dengan passion. Bekerja sesuai passion memang baik, tapi yang penting kerja pun juga tidak totally wrong.
Idealis disini tuh maksudnya maunya kerja sesuai passion atau bidang yang memang ia tekuni banget dan gak terlalu mikirin gaji, yang penting dapet ilmu atau pengalaman" baru pada bidangnya itu, kalo realistis alias “yang penting kerja” dengan bodo amat lah sama kerjaan apapun itu, yang penting dapet duit banyak dari gaji dan bisa naik pangkat atau jenjang karir, baru deh pas tua duit atau modalnya udah banyak lalu dipakai untuk memenuhi hasrat passionnya.

Tapi kalo aku suruh milih, ya tetep yang penting kerja, sih. Tapi tetap harus punya idealis juga untuk mencari ilmu, bukan hanya sekedar dapet gaji aja. Alias idealis & pragmatis harus tetap seimbang.