Tips mencegah dan meredakan gejala panas dalam

Merasa tenggorokan tidak enak dan mulut terasa panas? Banyak yang menganggap bahwa hal ini adalah tanda dari panas dalam. Ya, panas dalam sering kali dikaitkan dengan gejala seperti sariawan, mulut panas, hingga sakit tenggorokan. Terganggu dengan semua gejala panas dalam tersebut?

Panas dalam sebenarnya bukanlah suatu penyakit yang bahkan tidak dikenal dalam dunia medis. Namun memang banyak yang mengartikan serangkaian gejala seperti sariawan, mulut panas, hingga sakit tenggorokan, sebagai panas dalam.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat berbagai hal, misalnya seperti infeksi bakteri hingga terlalu banyak makan pedas atau asam yang kemudian membuat asam lambung naik. Jika Anda mengalami hal ini, berikut adalah cara alami dan sederhana yang bisa Anda lakukan:

  1. Berkumur-kumur dengan air garam
    Berkumur dengan air garam adalah cara alami dan paling mudah untuk mengatasi gejala pada tenggorokan dan mulut. Garam dapat membantu menghilangkan bakteri dan kuman yang menyebabkan mulut luka serta tenggorokan sakit.
    Anda bisa mencampurkan air hangat sebanyak 240 ml dengan 1 sendok teh garam atau setara dengan 5 gram dalam satu gelas. Kemudian, kumur-kumur sambil mendongak menggunakan larutan garam tersebut selama 30 detik. Setelah itu buang airnya dan jangan ditelan. Anda bisa melakukannya satu jam sekali, ketika gejala masih dirasakan.
  2. Jadikan campuran lemon, jahe, dan madu sebagai obat kumur
    Anda bisa menggunakan setengah gelas air hangat, dicampurkan dengan 1 sendok teh bubuk jahe, 1 sendok teh madu, dan air dari setengah jeruk lemon. Gunakan campuran air tersebut untuk kumur-kumur saat gejala panas dalam menyerang. Kumur lah sambil mendongak agar larutan mencapai bagian tenggorokan Anda.
    Ketiga bahan alami ini, lemon, madu, serta jahe, memiliki kandungan zat antioksidan dan antibakteri yang mampu membunuh bakteri-bakteri di sekitar mulut dan tenggorokan.
  3. Buat ramuan dari garam, daun sirih, dan jeruk nipis
    Mungkin Anda sudah tahu khasiat garam sebelumnya. Sama seperti garam, daun sirih dikenal sebagai anti-kuman dan bakteri, sementara jeruk nipis selain bisa membantu menghilangkan bakteri, ekstraknya juga dapat membuat nafas menjadi lebih segar. Pasalnya, orang yang mengalami gangguan tenggorokan dan mulut biasanya akan memiliki nafas yang kurang segar akibat infeksi bakteri atau kuman yang terjadi.
    Jika ingin lebih praktis, Anda tak perlu susah-susah membuat ramuan sendiri. Ketiga bahan alami ini sudah terkandung di dalam Pepsodent Action Herbal, yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi gejala seperti, mulut terbakar dan tenggorokan terasa panas. Untuk mengetahui khasiat serta cara penggunaan Pepsodent Action Herbal, silakan lihat lebih lanjut di sini.
  4. Minum segelas teh dengan campuran kayu manis
    Anda juga bisa mengandalkan bumbu rempah-rempah dari dapur Anda, misalnya kayu manis. Kayu manis dikenal sebagai jenis rempah yang yang memiliki kadar antioksidan dan antibakteri yang tinggi. Bahkan campuran teh dengan kayu manis ini telah digunakan turun temurun dalam ilmu kedokteran tradisional Tiongkok.
    Selain dicampurkan ke dalam teh hangat, kayu manis juga bisa Anda masukkan ke dalam susu almon yang bisa menambah khasiatnya dalam mengatasi gejala panas dalam. Caranya, campurkan satu gelas susu almon dengan setengah sendok teh bubuk kayu manis. Anda bisa menambahkan pemanis seperti madu atau gula agar rasanya semakin nikmat.
  5. Tambahkan minyak kelapa dalam minuman atau makanan hangat Anda
    Tahukah Anda kalau minyak kelapa juga bisa digunakan sebagai pereda gejala panas dalam? Ya, dalam beberapa penelitian diketahui bahwa minyak jenis ini memiliki zat anti-peradangan yang bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan bakteri dan zat asing dari luar.
    Caranya mudah kok, Anda hanya perlu menambahkan satu sendok minyak kelapa ke dalam teh hangat, cokelat hangat, atau bahkan sup hangat Anda. Namun, penggunaan minyak ini harus diperhatikan dan dibatasi hanya 2 sendok makan saja per hari. pasalnya, minyak kelapa memiliki efek sebagai obat laksatif juga. Jadi, terlalu banyak penggunaannya dapat menimbulkan diare.