Siapakah tokoh pelukis “Damar kurung”?

Damar Kurung adalah lampion berhias terbuat dari bilah-bilah bambu yang dibentuk menjadi seperti kotak, dan di antara bilah-bilah bambu itu ditempelkan kertas minyak yang sudah digambari. Siapakah tokoh pelukis damar kurung?

Masmundari

sumber gambar:twitte.com

Masmundari adalah salah satu pelukis Damar Kurung kelahiran Gresik. Masmundari adalah anak tertua dari tiga bersaudara. Ia ibu seorang anak dan nenek tiga cucu.

Masmundari, salah satu seniman wanita pelestari Damar Kurung. Namun siapa sangka di balik popularitas Damar Kurung dan Mundari ada tokoh yang dikenal dengan panggilan Cak Mu’an. Dialah yang ikut berperan dalam menasional bahkan menginternasionalkan Damar Kurung dan Mas Mundari.

Dalam silsilah keluarga, Masmundari memang masih berhubungan dengan Kyai Untung dari pihak Ibu yang menekuni kerajinan Damar Kurung. Pada tahun 1915 di desa Kroman, Masmundari – yang lahir pada Januari 1904 – mulai diajarkan untuk membuat Damar Kurung dari orang tuanya yang bernama Sadiman dan Martijah. Harus diakui sejak itu, lukisan Damar Kurung telah berubah menjadi sebuah seni tradisi keluarga yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh keturunan Masmundari.

Bertahun-tahun Damar Kurung sekan tenggelam keramaian hanya di seputaran warga Gresik. Orang di luar Gresik nyaris mengabaikannya. Betepa tidak, Damar Kurung hanya popular pada bulan Ramadlan. Bulan-bulan di luar itu nyari tidak kelihatan.

Masmundari dikenal publik sejak karya lukisan Damar Kurungnya dipamerkan kali pertama di Bentara Budaya Jakarta pada tahun 1987. Sebagai satu-satunya pelukis Damarkurung yang tersisa pada zamannya, Masmundari – yang meninggal pada 24 Desember 2005 – menjadi legenda. Karyanya banyak dikenal orang bahkan sampai ke luar negeri.

Daftar Penghargaan didapatnya mulai dari Bupati Gresik Sebagai Seniman Berprestasi Nasional Tahun 1991, Kartini Award dari Radison Plaza Suite Hotel tahun 1996, Penghargaan Seni Tahun 1991 dari Tugu Park Foundation, Penghargaan dari Gubernur Imam Utomo sebagai Seniman Kreator bidang Seni Rupa Tahun 2002, dan beasan penghargaan lainnya. Beberapa bulan sebelum meninggal, 17-26 Maret 2005, Masmundari sekali lagi berpameran di Bentara Budaya Jakarta dengan tema Seabad Masmundari.