Salah satu film paling terkenal (atau terkenal) film modern adalah Fight Club (1999), berdasarkan novel dengan nama yang sama yang ditulis oleh Chuck Palahniuk. Film (dan novel) milik apa yang penulis gambarkan sebagai “fiksi transgresif,” dan - percaya atau tidak - tidak banyak kesuksesan box-office dan menerima tinjauan yang beragam. Tapi film ini bergaung dengan penonton yang semakin besar, menjadi klasik kultus, dan terus menikmati banyak popularitas.
The Blitzway Fight Club Two-Pack terdiri dari tiga kotak (berbagi tinggi dan lebar yang sama, tetapi kedalaman yang berbeda) ditempatkan back-to-back dan horizontal terbungkus oleh bungkus kardus tipis umum. Bungkus ini dalam warna hitam matte, dengan logo film “Fight Club” yang dieksekusi dengan perak berkilau di bagian depan, dan “Blitzway” dalam warna hitam yang nyaris tak terlihat di sudut kiri atas. Stylish, tapi simpel. Setelah melepas bungkusnya, seseorang menemukan kotak kotak sepatu pertama, yang berisi versi bulu mantel Tyler Durden. Ini memiliki gambar poster karakter dalam tampilan ini, dan label “Fight Club” dan “Blitzway” dieksekusi dengan warna biru muda. Di belakang kotak ini terdapat kotak yang lebih dangkal berisi paket dua-eksklusif; kotak ini dicat hitam kecuali untuk sabun alumunium dan sabun merah muda dengan logo “Fight Club” yang ditumpangkan di atasnya dalam warna perak. Akhirnya, kotak gaya kotak sepatu terakhir berisi versi jaket merah Tyler Durdin. Ini fitur gambar poster karakter dalam tampilan ini, tapi di sini “Fight Club” dan “Blitzway” logo dieksekusi dalam warna pink. Bagian belakang setiap kotak memiliki lebih banyak informasi, kredit produksi, dan peringatan bahaya tersedak tradisional.
Kualitas patung rupanya menjadi topik perdebatan sejak foto prototipe pertama muncul. Saya belum mengikuti diskusi ini, tetapi dapat melihat mengapa topik itu memecah belah. Pahatan itu jelas menggambarkan ciri-ciri Brad Pitt. Namun, itu tidak cukup 100% akurat atau realistis. Ini sangat bagus, meskipun tidak cukup kualitas Hot Toys (dan tentu saja ini bukan Hot Toys, dan Hot Toys sendiri tidak seragam tanpa cacat). Kedua sculpt dieksekusi dengan sangat detail, tetapi hasilnya tidak sama suksesnya. Menurut saya, versi mantel bulu memiliki pemahat kepala yang lebih akurat dan realistis. Ini unggul dalam detail halus dari helai rambut, kerutan wajah, dan alis yang berkerut. Versi jaket merah memiliki rambut berduri yang lebih mengesankan (meskipun pahatannya mungkin sedikit terlalu bersih), tetapi entah bagaimana wajahnya terlihat kurang akurat dan realistis. Sebagian besar detailnya masih ada, dan kesan saya mungkin dibentuk oleh cat (lihat di bawah); Namun, kepingan kepala ini tampak sedikit lebih karikatural seperti bagiku. Sulit untuk menilai dua kepala memahat, tapi saya akan mengatakan versi mantel bulu mendekati ****, sedangkan versi jaket merah mendekati ***; maka secara keseluruhan peringkat *** 1/2 untuk kategori ini. Sulit untuk menilai dua kepala memahat, tapi saya akan mengatakan versi mantel bulu mendekati ****, sedangkan versi jaket merah mendekati ***; maka secara keseluruhan peringkat *** 1/2 untuk kategori ini. Sulit untuk menilai dua kepala memahat, tapi saya akan mengatakan versi mantel bulu mendekati ****, sedangkan versi jaket merah mendekati ***; maka secara keseluruhan peringkat *** 1/2 untuk kategori ini.
Mari kita hadapi itu, ini adalah tokoh Fight Club , dan mereka harus bisa bertarung. Oleh karena itu, artikulasi yang baik sangat penting bagi mereka. Artikulasinya adalahcukup layak, tetapi jauh dari sempurna untuk tujuan keluar. Bahu, pergelangan tangan, leher bagian atas, pinggang, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki diartikulasikan dengan sangat baik. Untuk sebagian besar pakaian tidak menghalangi, kecuali bahwa sepatu bot yang lebih tinggi dari versi jaket merah berdiri di jalan artikulasi pergelangan kaki yang berarti. Lalu ada keterbatasan yang melekat pada tubuh: ada sedikit atau tidak ada artikulasi ke leher bagian bawah, dan siku hanya bisa menekuk hingga sekitar 90 derajat. Alasannya jelas (mereka memprioritaskan penampilan atas fungsi) tetapi mengecewakan. Saya mengalami kesulitan membuat figur action duduk dengan kaki bersilang di kursi (seperti yang versi bulu mantel seharusnya), jadi di sini juga, artikulasi meninggalkan sesuatu yang diinginkan.
Sumber:
Fight club