Red wine bisa menjadi obat sakit gigi?

red wine bisa menjadi obat sakit gigi?

Red wine memang tidak lazim dikonsumsi di Indonesia. Namun sebuah penelitian menyebut kandungan minuman ini dapat membantu melawan penyakit gusi dan mencegah kerusakan gigi.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry ini berupaya mengamati apakah senyawa yang disebut polifenol yang terkandung dalam red wine dapat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut.

Caranya adalah dengan membandingkan efek dua polifenol; yang satu diekstrak dari biji anggur merah dan satunya dari suplemen yang berisi ekstrak anggur merah; terhadap bakteri-bakteri yang menempel di gigi dan gusi serta menyebabkan plak, gigi berlubang dan gangguan gusi.

Ternyata seluruh ekstrak yang ada terbukti dapat mengurangi kemampuan bakteri-bakteri ‘jahat’ tersebut untuk menempel pada sel-sel di dalam mulut.

Bahkan ketika dikombinasikan dengan bakteri yang dipercaya sebagai probiotiknya mulut atau mampu merangsang pertumbuhan bakteri-bakteri baik -Streptococcus dentisani- maka polifenol terbukti makin efektif mencegah tumbuhnya bakteri-bakteri patogenik.

Peneliti pun menduga ini bisa jadi cikal bakal pengobatan gigi di masa depan. Meski demikian peneliti mengakui jika temuan mereka terbatas pada bakteri-bakteri yang dikondisikan di dalam lab sehingga kurang bisa menggambarkan kondisi yang sebenarnya dalam tubuh.

“Dalam penelitian selanjutnya kami seharusnya lebih terfokus untuk menentukan apa yang bisa mencegah bakteri-bakteri ini tumbuh,” kata peneliti seperti dilaporkan BBC.

Sebabnya, lanjut peneliti, muncul dugaan proses metabolisme yang terbentuk ketika mencerna polifenol bisa jadi ikut berperan dalam menentukan efeknya pada kesehatan mulut dan gigi.

Polifenol dapat ditemukan dalam berbagai makanan, di antaranya bluberi, raspberi, kiwi, anggur hitam, ceri, dan kacang-kacangan.

Sedangkan pada minuman, antioksidan ini bisa diperoleh dari kopi, teh hijau, teh hitam, jus jeruk dan jus lemon. Polifenol tentu juga dapat ditemukan dalam red wine, namun peneliti tidak pernah menyarankan agar konsumsi red wine diperbanyak jika ingin menjaga kesehatan gigi dan mulut.

“Faktanya, sifat asam dari wine berarti jika kita mengonsumsi banyak-banyak maka yang terjadi adalah kerusakan pada enamel (lapisan terluar, red) gigi kita,” ungkap Prof Damien Walmsley dari The British Dental Association.