Pentingkah Memikirkan Pendapat Orang Lain Sebelum Memposting Sesuatu di Media Sosial Pribadi?

sm

Sebagai manusia, pada dasarnya kita bersifat sosial. Kita berinteraksi dengan orang lain setiap harinya. Bahkan saat ini semua semakin dipermudah dengan adanya media sosial. Kita bisa berinteraksi dengan memposting status, foto ataupun video yang semuanya dilakukan dibalik layar. Namun, kita harus menerima fakta bahwa orang lain bisa dengan bebas berkomentar dan berpendapat atas apa yang telah kita posting. Bukan hanya pendapat yang terdengar baik, namun juga pendapat yang mungkin saja sulit untuk kita terima. Semua hal yang kita post di sosial media tentunya akan meninggalkan jejak digital yang bisa dilihat oleh banyak orang. Bahkan jika kita sudah menghapus semuanya, masih ada kesempatan atau celah untuk orang lain melihat apa yang sudah kita post.

Menurut Youdics, pentingkah memikirkan pendapat orang lain sebelum memposting sesuatu di media sosial pribadi?

3 Likes

Media sosial saat ini sudah menjadi sesuatu hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Tak jarang juga sebagian orang memiliki dan menggunakan dua atau lebih media sosial. Aku pribadi memiliki lebih dari dua akun media sosial yang aku gunakan untuk mem- posting cerita, foto, video, dan lainnya. Aku juga kadang aktif dalam memberikan komentar di postingan teman atau orang lain. Begitupun sebaliknya, ketika kita mem- posting sesuatu pasti orang lain akan berkomentar terhadap postingan yang kita buat. Dari hal tersebut, tentunya akan menimbulkan suatu dampak, entah itu dampak positif maupun negatif.

Menurutku kalo memikirkan pendapat orang lain sebelum memposting sesuatu di media sosial pribadi itu ngga terlalu penting karena pemikiranku gini ‘yang punya akun kita, yang punya hak atas akun kita kan ya diri kita sendiri juga, kenapa harus repot memikirkan pendapat orang lain’ apalagi ketika komentar yang diberikan mengandung SARA atau hate speech. Sebenarnya orang lain tidak akan terlalu peduli dengan apa yang lakukan di sosial media, justru menurutku yang terpenting adalah diri kita sendiri yang seharusnya bisa mengontrol diri atau bijak dalam bersosial media karena hal tersebut yang akhirnya akan membuat orang lain berkomentar dan menilaimu. Dalam artian lain, postinglah sesuatu yang bermanfaat, postinglah sesuatu yang tidak bersifat privasi, postinglah sesuatu yang tidak menyinggung seseorang. dan komentari sesuatu yang sudah terbukti kebenarannya.

Referensi

5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Posting atau Komentar di Media Sosial | Rencanamu

1 Like

Menurut saya, hal tersebut tergantung apa yang ingin kita posting. Jika niat kita memang baik ingin memposting sesuatu yang bermanfaat kita tidak perlu memikirkan apa yang dipikirkan orang lain. Namun jika kita memposting sesuatu yang kemungkinan akan menimbulkan fitnah ataupun postingan yang kurang positif, alangkah baiknya kita berpikir terlebih dahulu sebelum mempostingnya.

Luqman Hakim pernah mengatakan, rendahnya literasi digital menyebabkan seseorang ter-deindividuasi, yang membuatnya berani melakukan hal-hal yang negatif sebab merasa aman bersembunyi dibalik layar gadget. Maka dari itu, diperlukan “think before posting”. Pertama, is it true? apakah postingan kita sesuai fakta?, lalu is it hurtful? apakah postingan kita dapat menyinggung orang lain?, is it illegal? apakah postingan kita melanggar hukum?, is it necessary? apakah konten kita perlu dibagikan? “Dan terakhir adalah is it kind? apakah bahasa yang kita gunakan sudah santun?,”

1 Like

Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.

Menurutku media sosial setiap individu merupakan “teritori” bagi pemilik akun tersebut. Maka dari itu, pemilik akun tersebut juga bebas dalam membagikan segala jenis postingan dan momen yang mereka alami. Mereka tidak perlu memikirkan pendapat orang lain. Toh pada kenyataanya orang lain juga tidak terlalu memikirkan segala jenis uploadan yang kita posting di media sosial kita. Benar seperti kata kak @dindaaisya ahwa yang terpenting adalah bagaimana cara kita meningkatkan kontrol diri kita terhadap postingan yang akan kita upload di sosial media kita, karena seperti yang kita tahu bahwa jejak digital itu sangat susah dihapus, jangan sampai kita memposting segala jenis aib ataupun keburukan yang berpotensi menjadi boomerang bagi kita sendiri di masa yang akan datang.

1 Like

menurutku tidak penting. karena setiap hari yang kita lalui berbeda dengan orang lain. aku bukan tipe orang yang selalu posting hal yang terjadi di kehidupanku. tapi sebagian orang merasa penting untuk berbagi di sosial media dan ini bisa menjadi healing untuk mereka sendiri. mengapa harus memikirkan pendapat orang lain? toh kita hidup tidak bergantung terhadap netizen. akun sosial media kita juga tidak dipegang oleh mereka. terserah kita ingin memposting apa saja selagi itu baik dan tidak mengandung unsur menyimpang yang merugikan diri sendiri dan orang lain. jika ada yang tidak suka akan postingan kita ya mudah saja tinggal unfollow.

1 Like

Tergantung konteksnya. Mau konten muatan positif atau negatif yang akan mereka posting? Kalo konten yang sekiranya menuai perdebatan, misleading information atau mispersepsi, ya sebaiknya dipikir lagi, mengingat cyberbullying tuh ngga main main efeknya, apalagi hanya bermodal akun ‘bodong’ yang masif ngehujat orang, kan kita sendiri yang rugi.
Nah, tapi, kalo kontennya positif yang memang pure untuk menghibur yaa sahsah saja, silakan, nggaperlu mikirin pendapat orang lain. Apalagi kalo pendapatnya ngebuat mental kita jadi down, insecure atau anxiety
Sebenarnya penilaian ada di diri kita sendiri, mana yang penting dan mana yang tidak penting untuk di share di sosial media. Mana yang perlu dan mana yang tidak perlu, semua kembali lagi ke diri kita. Lakukan saja apa yang membuatmu senang asal tidak menyakiti orang lain, itu prinsipku selama ini.

1 Like

Menurut saya, itu tidaklah penting. Selama yang anda upload tidak mencederai norma norma sosial kita tidak perlu mendengarkan apa kata orang. Hodup kita tidak ditentukan oleh “apa kata orang”. Hidup kita ya ditentukan oleh kita sendiri, kesenaangan kita, hobi kita, outfit kita, dll. Seringnya kita takut untuk melakukan sesuatu yang benar-benar ingin kita lakukan, kita takut untuk menunjukkan siapa sejatinya diri kita ini, kita takut dipandang aneh dan berbeda, kita takut dijudge, kita takut kalau kita melakukan ini orang tidak suka dengan kita, kita takut kalau kita ngomong begini orang akan mikir begini, kita takut untuk menunjukkan diri kita yang sebenarnya. Padahal, harusnya kita bisa menjadi diri kita sendiri selama apa yang kita lakukan tidak mencederai dan merugikan orang lain.

1 Like

Secara pribadi, menurutku penting karena meskipun kita punya hak atas apapun yang kita unggah di sosial media tentunya kita harus mempunyai etika sehingga ketika memutuskan akan menggunggah atau tidak dipikirkan terlebih dahulu dampak positif dan negatifnya. Terutama jika konten yang akan diunggah bersifat sensitif atau bahkan sampai menimbulkan pro dan kontra. Tetap saja ketikan harus dijaga dan dipikirkan dulu.

Contoh : Ketika masa pandemi Covid-19 ini, dimana orang-orang berusaha untuk menjaga diri dirumah atau meskipun terpaksa WFO atau kegiatan diluar adalah kegiatan yang sifatnya mendesak. Disisi lain, ada orang yang malah mengunggah konten liburan diluar yang jelas-jelas itu bukan kepentingan yang mendesak melainkan keinginan yang katanya “bosan dirumah” atau “butuh hiburan” dan alasan klasik lainnya. Apalagi yang lebih parah, melanggar protokol kesehatan. Coba bayangkan, bagaimana perasaan orang yang terkena dampaknya seperti orang yang positif Covid-19 ? Apalagi jika dia bukan orang yang melanggar kebijakan pemerintah ini. Banyak beberapa masyarakat yang tersinggung atas postingan tersebut walaupun secara tidak langsung.

Jadi, menurutku bijak dalam bermedsos itu penting. Yang menurut kita itu tidak keterlaluan atau menyinggung bisa jadi bagi pihak lain tidak demikian.

1 Like

Menurut saya tidak perlu memikirkan pendapat orang lain dalam memainkan sosial media kita. Ketika ingin posting ingin upload maka lakukanlah saja. Mereka tidak akan tau bahagia kita ataupun kesenangan kita. Dan setiap orang sudah memiliki cara masing-masing dalam memilih kebahagiaan mereka. Sosial media kita adalah milik kita bukan orang lain, selain kita menggunakan dengan cara yang benar dan tidak mengundang konflik maka sah-sah saja.

1 Like

Untuk saya hal ini penting, memikirkan pendapat orang lain tentang postingan kita itu menandakan kita peduli terhadap lingkungan kita. Selain itu hal ini juga menghindari hal yang tidak-tidak, misalnya dibully teman karena postingan yang tidak pantas, atau menghindari konflik ketika seseorang merasa tersinggung. Jadi hal ini merupakan penjagaan terhadap nama baik kita. Untuk hal bisnis ini juga merupakan hal yang penting karena menjaga nama baik agar pelanggan tidak ada yang pergi. Karena nama baik juga diperlukan didalam bisnis.

1 Like

Pada kasus ini, bukan pendapat orang lain yang harus kita pikirkan sebelum memposting sesuatu ke sebuah media sosial. Tapi kelayakan dari sebuah konten yang akan diposting itu yang perlu kita pikirkan. Komentar yang diberikan oleh orang lain mengenai konten yang kita posting itu bisa jadi ketidak pedulian kita terhadap suatu kelayakan dari sebuah konten. Tidak semua hal bisa kita unggah di sosial media, apalagi jika kita memiliki akun yang cukup besar dengan pengikut yang banyak. Banyak hal yang kita lakukan namun tidak bisa dijadikan sebuah konsumsi publik, seperti contohnya masalah pribadi yang sedang dialami. Masalah pribadi bukanlah sebuah hal yang dapat dijadikan konten dan diunggah di sosial media. Selain akan memunculkan banyak komentar negatif dari orang yang melihat, bisa jadi juga hal tersebut akan membuat permasalahan baru yang datang ke kehidupan kita karena kita mengunggah masalah tersebut ke media sosial. Jadi kebijakan kita dalam menyeleksi sebuah konten yang akan diposting itu menjadi hal utama yang perlu kita pikirkan, bukan memikirkan pendapat orang lain.

1 Like

Kalau aku sendiri sih sudah menjadi suatu hal wajib ketika aku mau mem-posting atau mempbulikasi sesuatu ke media sosial, kenapa? Karena kita gak tau loh, media sosial secara tidak langsung adalah patokan gambaran diri kita seperti apa di mata orang lain dan di dalam persepsi orang lain. Sebisa mungkin, jika kita tidak mau di komentari buruk, maka jagalah sikap kita jagalah tutur kata kita jangan sampai menyakiti orang lain, kecuali memang apa yg kita posting baik namun tetap ada orang yang menilai buruk, disana lah kita harus mencoba bersikap bodo amat, karena kapan kita bisa meng improvisasikan diri kalau terus mendengarkan cibiran orang lain?

1 Like

Menurut saya bukan tentang memikirkan pendapat orang lain sebelum kita membagikan suatu hal ke sosial media. Tetapi tentang, apakah hal yang kita bagikan ke sosial media tersebut dapat memiliki dampak negatif ke orang lain atau malah ke diri kita sendiri?

Sebagai contoh informasi pribadi yang menyangkut nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan segala permasalahan pribadi. Jika yang dibagikan ke sosial media adalah pendapat-pendapat yang ingin diutarakan menurut saya hal itu tidak perlu memikirkan apa pendapat orang lain tentang hal yang sedang kita utarakan. Namun, tetap tidak bisa sembarangan juga dalam mengeluarkan pendapat di sosial media, harus tetap diperhatikan tatanan bahasa dan kalimatnya agar tidak ada pihak yang tersakiti.

1 Like

Menurutku, tidak terlalu penting. sama seperti beberapa teman di atas, yang berpendapat bahwa posting lah sesuatu yang kita suka. Karena akun kita, ya hak kita juga mau posting apa saja. Jangan sampai karena selalu memikirkan pendapat orang lain, akhirnya membuat kita tidak menikmati hidup kita sendiri dan merasa tidak bahagia.
NAMUN, tetap berpikir panjang/dua kali sebelum ingin posting sesuatu di media sosial. Asal tidak merugikan atau menyakiti perasaan orang lain atau untuk kita kedepannya, silahkan posting apa yang ingin kamu posting. Karena mengingat kembali, bahwa jejak digital itu masih ada. Sekalipun kita menghapusnya, namun mungkin orang lain sudah ada yang menyimpan atau men-screenshotnya lebih dulu. Jadi intinya, bijak-bijaklah dan tetap berhati-hati dalam memposting ataupun menggunakan media sosial.

1 Like