Penampakan Fosil Gigi dan Rahang Manusia Purba Tertua dari NTT

image

Para peneliti menemukan bagian dari fosil manusia purba tertua dari Mata Menge, Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Fosil itu terdiri dari enam gigi dan pecahan rahang bawah. Ini penampakannya. Dikutip dari jurnal Nature dan media Inggris Guardian, Kamis (9/6/2016), terlihat gigi dan pecahan rahang tersebut. Panjang dan bentuknya bervariasi. Kondisinya pun tidak semua utuh. Ada yang retak, sebagian lagi pecah.

Dalam jurnal Nature, dipajang juga lokasi temuan fosil dan lapisan-lapisan penggaliannya. Secara detail, temuan sampel gigi dan rahan tadi juga dijabarkan untuk menjelaskan usianya.

Peneliti dari Australia Gert Van den Bergh sebelumnya menjelaskan, temuan fosil enam gigi dan pecahan rahang bawah di Mata Menge, menunjukkan bahwa fosil itu berukuran kecil, lebih kecil dari Homo Florensiensis. Dari situ, disimpulkan tinggi manusia kerdil itu hanya kurang dari satu meter.ta Menge, menunjukkan bahwa fosil itu berukuran kecil, lebih kecil dari Homo Florensiensis.

Gert Van den Bergh tak berani menyimpulkan terlalu cepat mengenai fosil manusia purba dari Mata Menge ini. “Ini yang kita dapat baru gigi dan potongan rahang bawah. Ada serpihan otak, tapi kecil sekali, tidak berarti apa-apa,” tandasnya.

Dari hasil penelitian gigi itu, disimpulkan usia fosil manusia purba di Mata Menge sekitar 700 ribu tahun lalu.

“Temuan yang ditemukan di Ngada ini umurnya kira-kira 700 ribu tahun. Di Sangiran saja kalau tidak salah 60 ribu tahun. Ini bisa membuka wacana peradaban kita, 700 ribu tahun lalu sudah ada manusia di NTT,” ujar Staf Ahli Bidang Investasi dan Produksi Kementerian ESDM, Yun Yunus Kusumahbrata.

Dugaan keberadaan fosil manusia purba di Ngada sendiri sudah dilaporkan pada 1956 oleh raja yang berkuasa saat itu di sana. Dia menemukan fosil tulang diduga binatang. Setelah itu peneliti dari luar negeri mulai terjun meneliti.