Mengapa jumlah teman semakin sedikit seiring bertambahnya usia?

unsplash_friend

Mungkin jumlah teman atau followers kita di media sosial ada ratusan atau bahkan ribuan. Namun coba kita perhatikan, saat memasuki usia dewasa, teman yang masih sering bertemu atau hanya sekadar kontak hanya itu-itu saja.

Fakta seperti itu memang ada dan sangat wajar terjadi pada setiap orang. Semakin dewasa seseorang, jumlah teman sangat mungkin menjadi berkurang.Nah menurut Youdics nih, apa sih yang menyebabkan teman kita semakin sedikit?

Sumber gambar
  menurut saya kenapa semakin bertambah usia atau dewasa semakin sedikit teman kita, karena Semakin dewasa seseorang, prioritas yang dimiliki akan berubah dan berkembang. Jika dulu kita merasa bahwa kita merasa bebas untuk menghabiskan waktu untuk berkumpul dan ngobrol. sekarang, kita menyadari bahwa sudah bukan saatnya bermain-main dan harus serius dalam urusan masa depan.
Tidak hanya semakin dewasa jumlah teman semakin sedikit, tetapi anak zaman dulu jika dibandingkan dengan anak zaman sekarang, jumlah temannya pun semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena banyak faktor, seperti bertambahnya kegiatan sehingga tidak bisa berbincang ria dengan temannya, beda tempat menuntut ilmu yang membuat mereka tidak punya urusan yang sama.

Bagi kebanyakan individu, menjadi orang dewasa melibatkan periode transisi yang panjang. Masa ini ditandai oleh eksperimen dan eksplorasi. Pada titik ini, individu masih mengeksplorasi jalur karier yang ingin mereka ambil, ingin menjadi individu seperti apa, dan gaya hidup apa yang mereka inginkan: menikah, hidup bersama, hidp melajang. Jeffrey Arnett (2006) mendeskripsikan lima ciri orang-orang yang telah beranjak dewasa (Santrock, 2010):

  • Eksplorasi identitas, khususnya dalam relasi romantis dan pekerjaan
  • Ketidakstabilan. Perubahan tempat tinggal sering terjadi selama masa dewasa, sebuah masa dimana sering terjadi ketidakstabilan dalam hal relasi romantis, pekerjaan, dan pendidikan
  • Self-focused. Individu yang beranjak masa dewasa cenderung terfokus pada diri sendiri dalam arti mereka kurang terlibat dalam kewajiban sosial, melakukan tugas dan berkomitmen terhadap orang lain, serta mengakibatkna mereka memilki otonomi yang besaar dalam mengatur kehidupannya sendiri
  • Feeling in between (merasa seperti berada/di peralihan). Banyak orang di masa beranjak dewasa tidak menganggap dirinya sebagai remaja ataupun sepenuhnya sudah dewasa dan berpengalaman
  • Memilik berbagai kemungkinan peluang untuk mengubah kehidupan mereka

Dari ciri-ciri diatas, menurut saya hal yang perlu digarisbawahi adalah self-focused. Menurut saya, menjadi dewasa membuat seseorang fokus terhadap diri mereka sendiri untuk mencapai goals dan mimpi yang mereka inginkan. Sehingga untuk menambah jumlah teman di fase-fase seperti ini menurut saya bukan menjadi prioritas orang dewasa. Seiring berjalannya waktu, boleh jadi relasi semakin bertambah. Namun, untuk menjadikannya sebagai teman adalah proses yang berbeda dan membutuhkan waktu. Karena saya pribadi merasakan hal seperti itu. Saya lebih nyaman untuk menceritakan “diri saya” kepada teman yang sudah saya kenal selama bertahun-tahun daripada menceritakannya kepada orang yang baru saya kenal selama setahun atau 2 tahun.

Sumber

Santrock, J. (2010). LIFE-SPAN Development (Ed-13) . McGraw-Hill.

Semakin kita dewasa teman semakin sedikit karena mereka pun memiliki kesibukan masing-masing. Menurut saya semakin dewasa tidak terlalu penting memiliki teman banyak, beberapa teman dekat saja sudah cukup. Kuantitas tidak begitu penting tetapi kualitas lah yang lebih penting