Mengapa gigi yang baru tumbuh memiliki ukuran yang berbeda-beda?

Ketika masih anak anak pasti sebagian besar dari kita pernah merasakan yang namanya cabut gigi, dan menantikan pertumuhannya lagi, lantas mengapa gigi yang baru tumbuh tidak memiliki ukuran yang sama seperti gigi sebelumnya?

Proses pembentukan gigi manusia sebenarnya telah dimulai sejak masa dalam kandungan, tepatnya pada masa kehamilan 4-5 bulan. Pada masa-masa awal tersebut benih gigi sulung sudah mulai terbentuk bahkan memenuhi rahang atas dan bawah bayi. Lantas kenapa pada sebagian besar bayi yang baru lahir tetap tidak memiliki gigi? Karna benih gigi sendiri baru akan “matang” dan siap untuk erupsi (keluar dari tulang rahang dan gusi) saat bayi berusia 6-7 bulan. Gigi yang paling pertama tumbuh adalah 2 gigi depan bawah atau insisivus sentral rahang bawah. Sedangkan gigi-gigi lainnya akan tumbuh berurutan dan lengkap sampai si anak berusia 2 setengah sampai 3 setengah tahun.

Nah, gigi sulung yang baru tumbuh sempurna saat kita berusia 3 setengah tahun tersebut tidaklah akan berusia lama. Karena pada usia 6 tahun gigi susu yang telah tumbuh susah payah tersebut akan mulai tanggal / lepas dan digantikan oleh gigi permanen. Proses tanggal gigi sulung dan digantikan oleh gigi permanen itupun sama seperti saat gigi sulung kita tumbuh, satu persatu. Dimulai dari gigi bawah depan juga dan diakhiri oleh tumbuhnya gigi geraham ketiga (molar 3) saat kita menginjak usia 18-25 tahun. Nah, proses pergantian gigi sulung ke permanen satu persatu sampai kita remaja inilah yang sering membuat kita salah paham. Karena merasa proses tanggal dan digantinya gigi masih ada yang terjadi saat kita dewasa. Padahal gigi yang tanggal dan diganti tersebut hanyalah terjadi pada gigi sulung. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa perbedaan ukuran gigi dipengaruhi oleh pertumbuhan gigi permanen yang memang berbeda dari gigi sulung.