Mengapa film bergenre romantis banyak disukai?

DotS new

Melihat gambar di atas pasti sudah tidak asing lagi di masyarakat apalagi pengagum drama korea. Yaps, film yang berjudul Descendants of the Sun (DotS) merupakan salah satu film korea yang romantis dan beredar di media, film ini mendapatkan rating tinggi hingga 42%. Bukan hanya Descendants of the Sun saja, banyak beredar film yang bergenre romantis lainnya yang juga mendapatkan rating tinggi.

Menurut kalian, mengapa film bergenre romantis banyak disukai? Apakah kelebihan dan kelemahan dari film romantis?

1 Like

karena berisi ekspektasi para remaja tentang percintaan yang diumpamakan seperti kupu-kupu berterbangan dijiwa. padahal ya seperti biasa, ekspektasi tidak sesuai dengan realita. mereka melakukan peran berdasarkan skrip/naskah yang sudah diberikan dan harus sesuai.
kelebihan dari film romantis menurutku menggambarkan hal yang seharusnya dijalankan dalam suatu hubungan, perlakuan yang diharapkan oleh masing-masing pasangan, dan lainnya. kelemahannya adalah alur film mudah ditebak karena sudah banyak film yang menggunakan genre ini, adegan yang terlalu vulgar dan memiliki rating 19+, atau yang lainnya.
film dengan rating 19+ emang ditayangkan pada jam malam tapi tidak menutup kemungkinan untuk remaja dibawah 19 tahun yang menontonnya juga karena penasaran dan juga rame dibincangkan.

karena film genre romance biasanya menyajikan ekspektasi percintaan yang tidak semua orang mengalaminya. masyarakat yang menyukai genre romance biasanya menganggap bahwa menonton film bergenre romace bisa membuat imajinasi seakan-akan mereka berada diposisi aktor. Biasanya Genre Romace lebih digemari kalangan anak usia remaja dan ibu-ibu. Karena biasanya cerita bergenre romace bisa terkait dengan kehidupan sehari hari, sehingga mirip sedikit dengan apa yang dialami audiencenya tentunya bisa ditonton berkali kali, atau setidaknya bisa bikin baper.

Aku sendiri juga sangat menyukai film bergenre romance karena aku menyukai hal-hal romantis yang bisa memunculkan perasaan bahagia dan terharu sehingga film romantis ini lebih menstimulasi emosi, dan terkadang melalui fim bergenre romantis ini kita bisa menjadikan acuan kisah cinta di kehidupan nyata. Selain itu, saat aku menonton film romance ini aku suka menghubungkan tokoh dan cerita dengan pengalaman pribadi, dan hal itu pun bisa menggugah kenangan dan perasaan yang semakin menguatkan kesukaan aku terhadap film romantis. Dan yang terakhir alasan kenapa film romance banyak disukai adalah sebagai sarana mencari tipe pria idaman hehehe… mungkin bisa dibilang ini efek buruk film romantis. Tapi nggak bisa disanggah jika kebanyakan perempuan pernah bermimpi punya pasangan romantis layaknya Romeo atau Dilan. Mereka suka diperlakukan bagai tuan putri, dibuat tersanjung, dan diberi kejutan oleh orang tersayang. Jadi menurutku gak heran sih kenapa film bergenre romantis ini banyak peminatnya

Aku pribadi tipe orang yang suka menonton film genre romantis, dibandingkan dengan genre lain seperti action, comedy, thriller, dan genre lainnya. Mungkin hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi dan suasana hati, khususnya anak-anak remaja yang kehidupannya banyak melalui kisah asmara yang berbeda-beda sehingga film romantis banyak disukai oleh mereka. Apalagi jika film tersebut relate dengan apa yang mereka rasakan.

Bukan hanya itu, menonton film juga dapat mempengaruhi psikologis penontonnya, mulai dari kondisi emosional, pikiran bahkan hingga perilakunya. Misalnya seseorang yang menonton film romantis akan memunculkan perasaan senang ataupun sedih karena mungkin hal itu sesuai dengan pengalaman mereka. Berbeda halnya ketika mereka menonton film horror yang akan memunculkan perasaan takut atau menegangkan. Selain itu, film romantic juga baik untuk kesehatan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan stress, karena bermanfaat dalam mengurangi pikiran negatif dan membuat seseorang lebih percaya diri.

Namun, menonton film romantic juga tidak selalu berdampak positif, tapi juga dapat menimbulkan efek negatif bagi yang menonton. Sebagai contoh, film romantis dapat merusak hubungan seseorang di dunia nyata karena mereka sering membandingkan kehidupan mereka dengan pemeran dalam drama tersebut. Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Journal Mass Comunication and Society, menjelaskan bahwa kebiasan menonton drama romantic dapat mempengaruhi kesehatan mental. Sehingga apabila kita tidak bijak dalam membatasi diri untuk tidak menonton film romantic berlebihan, maka hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang.

Sumber

Senang Nonton Drama Romantis, Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Lho!

Menurutku ya karena film genre romance itu bisa relate dengan kebanyakan orang pada saat ini. Pasti banyak dari kita yang sudah mengalami masa-masa percintaan. Lebih lanjut lagi, film-film genre romance ini juga bisa jadi “delusi” ataupun pelampiasan bagi sebagian orang. Contohnya yaitu orang yang memiliki masalah pada hubungan asmaranya, kemudian dia memutuskan untuk melihat suatu film bergenre romance. Pada film tersebut, diceritakan kisah percintaan yang begitu mulus dan indah. Orang tersebut akan mengandaikan apabila dia bisa di posisi tersebut dan bisa terbawa perasaan. Walaupun memang ekspektasi terkadang tidak sesuai dengan realitanya.

Faktor yang menyebabkan film genre romance banyak disukai yang kedua tentunya adalah aktor maupun aktris yang memerankan film tersebut. Aktor/aktris yang bermain pada film genre tersebut umumnya memiliki paras yang cantik/rupawan, body goals, memiliki sifat yang baik, dan lain sebagainya. Sehingga, tentunya para penonton akan menikmati dari screentime tokoh-tokoh yang berperan di film tersebut. Intinya, film genre romance lebih memainkan perasaan para audiencenya, dibandingkan film action, thriller, horror yang lebih memainkan adrenalin audiencenya.

Menurutku sih, intinya karena kita relate dengan cerita dari film romantis tersebut.

Dilansir dari Southern Living, pertama-tama adalah karena kisah cinta memberi kita harapan untuk menemukan cinta kita sendiri. Dalam hidup, kita memerlukan “pelarian” untuk dapat membantu kita menghadapi kenyataan hidup yang keras. Idealisme cinta dalam film dapat meyakinkan kita bahwa tidak peduli seberapa tidak sempurnanya kita, selalu ada seseorang di luar sana untuk kita.

Menonton film romantis juga dapat memicu produksi hormon oxytocin yang dapat memicu rasa senang. Ketika ada cerita cinta yang karakternya terasa hidup dan relatable dengan diri kita, kadar hormon ini meningkat.

Karena film dengan genre romance biasanya alur ceritanya ringan dan tidak membutuhkan energi ekstra untuk memikirkan alur cerita film tersebut. Sedangkan beberapa genre film lainnya biasanya alurnya agak sulit ditebak dan berplot wist. Saya pribadi juga menyukai film/drama dengan genre romance terutama bila mix dengan comedy atau romcom karena sweet aja gitu dan bisa ikut merasakan perasaan bahagia, terharu, dsb.

Target market dari film romantis adalah anak anak muda yang mana cerita cerita yang diangkat seringkali related dengan kehidupan nyata. Dan fakta bahwa persentasi anak muda lebih banyak dibandingkan dengan kelompok usia lainnya membuat film film bergenre romantis semakin banyak peminatnya. Film film bergenre romantis juga selalu menghadirkan happy ending yang tentunya dapat mempengaruhi si penonton secara psikologis. Film film, bergenre romantis juga dibungkus dengan ringan sehingga akan mudah diterima oleh penonton. Penonton jadi bisa menikmati dengan tenang dan rileks tanpa harus berfikir dengan keras terkait apa yang terjadi selanjutnya. Kemudian, yang menjadi inti dari sebuah film romantis adalah mereplikasi adegan romantis di film ke dunia nyata besama dengan pasangan tercinta wkwk

Biasanya film romance sangat relatable dengan cerita di kehidupan sehari-hari. Karena alur ceritanya, film romance juga bisa membawa kebahagiaan tersendiri untuk kita sebagai penonton, apalagi kalau ending-nya sesuai harapan kita. Dr. Bart Rossi yang merupakan Psikolog Klinis pernah menyatakan bahwa ketika kita melihat atau menonton sesuatu yang dramatis, hal tersebut membangkitkan banyak emosi dan memunculkan arti-arti yang mendalam tentang kehidupan. Sebagai manusia, kita juga butuh sesuatu yang bisa membantu kita menghadapi kenyataan hidup yang sulit. Dengan menonton film romance, kita bisa terhibur dan rasa penat kita bisa berkurang karena menikmati cerita manis dan romantis tersebut. Untuk kekurangan, menurut aku masih banyak film romance yang ending-nya sangat mudah ditebak dan juga alur ceritanya yang agak membosankan.

Referensi

How to Take 'The Notebook' Tour of Charleston

Menurut saya film dengan genre romantis banyak disukai karena lebih menarik perhatian, mengena dan mengulurtarik rasa. Hal terdebut terbukti dengan kita menonton film romantis pastinya kita sering senyum tersipu bahkan bisa sampai lompat kegirangan namun bisa juga kita sampai sedih dan menangis karena ikut terhanyut dalam cerita.
Kelebihan dari film romantis yaitu kita dapat mengambil pelajaran dari cerita yang ada dan mungkin hal positif yang ada dalam film dapat diterapkan dalam kehidupan kita sendiri.
Kelemahan dari film romantis yaitu kadang cerita yang ada mungkin terlalu berlebihan dan mungkin tidak terlalu relate sama kehidupan sehari-hari (seperti cerita diculik oleh ketua gangster).

Kebanyakan cewek menyukai hal-hal romantis yang bisa memunculkan perasaan bahagia dan terharu. Film romantis lebih menstimulasi emosi dan wanita menyukai hal tersebut.Tapi nggak bisa disanggah jika kebanyakan perempuan pernah bermimpi punya pasangan romantis layaknya Romeo atau Dilan. Mereka suka diperlakukan bagai tuan putri, dibuat tersanjung, dan diberi kejutan oleh orang tersayang.

menurut saya pribadi karena film yang bergenre romantis lebih menarik perhatian, dan mungkin dengan alur cerita yang bisa diambil dan diterapkan dikehidupan nyata, tetapi ga semua film bergenre romantis bisa di contoh karena terkadang ga sedikit juga yang bergenre romantis suka dilebih lebihkan