Memberikan Gadget pada Anak-Anak, Sayang? atau malah Disayangkan?

Gadget adalah sebuah perangkat yang umunya di miliki oleh orang dewasa dan digunakan untuk mempermudah manusia dalam urusan komunikasi, mencari dan memberikan informasi, serta berbagai kegunaann lainnya. Namun saat ini, tidak jarang anak kecilpun sudah memiliki gadget. Dimana dalam praktiknya, kebanyakan dari mereka hanyalah bersifat penerima pesan.
Dalam perkembangan teknologi seperti saat ini, berbagai informasi dapat dengan mudah diakses, (artinya mereka belum bisa memilih mana informasi yang benar dan salah, atau baik dan tidak). Oleh karena itu, pemberian gadget ini juga menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kalangan.

Jika melalui salah satu dari beberapa pertimbangan tersebut, menurut youdics, pemberian gadget pada anak-anak tersebut merupakan bentuk rasa sayang, atau malah sebuah tindakan yang di sayangkan, yang seharusnya tidak dilakukan?.

1 Like

Secara umum memang tidak bisa dibenarkan untuk membiasakan anak-anak untuk bermain gadget atau gawai sejak usia dini karena memiliki banyak dampak negatif yang dihasilkan. Menurut Junida (2019), anak dan remaja yang kecanduan gadget setidaknya akan menunjukkan 11 tanda yang dapat diamati, yaitu: (1) fokus berkurang, (2) menjadi lebih emosional, (3) sulit mengambil keputusan, (4) kematangan semu, terlihat besar fisik tetapi jiwanya belum matang, (5) sulit berkomunikasi dengan orang lain, (6) tidak ada perubahan raut muka untuk mengekspresikan perasaan, (7) daya juang rendah, (8) mudah terpengaruh, (9) anti sosial dan sulit berhubungan dengan orang lain, (10) melemahnya kemampuan merasakan sensasi di dunia nyata, dan (11) tidak memahami nilai-nilai moral. Yang mengerikan, anak dan remaja juga dapat berisiko kecanduan mengakses gambar, cerita atau video porno yang menimbulkan dorongan kuat untuk menirukannya.

Namun, kita tidak bisa memungkiri bahwa gadget merupakan hasil perkembangan teknologi yang saat ini dapat disebut telah menjadi kebutuhan pokok kita. Hampir setiap orang saat ini (terutama yang hidup di kota) telah memiliki minimal satu jenis gadget dan dapat lebih sehingga gadget telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari kita.

Secara dasar, anak memiliki kemampuan meniru kondisi lingkungan sekitarnya dengan sangat baik. Oleh karena itu, menurutku akan sangat sulit jika kita bisa selamanya mencegah anak kita untuk tidak mengetahui bahwa kita hidup bersama dengan gadget mereka akan cepat mengetahui dan ingin mencobanya. Dengan demikian, menurutku solusi terbaik dari masalah ini adalah memberikan wawasan dan pendidikan penggunaan gadget yang sehat dengan menyesuaikan usia mereka. Selain itu, orang tua harus bersikap disiplin dan tegas dalam mengenalkan komitmen kepada anak mereka agar sang anak menggunakan gadget hanya sebagai hiburan yang sifatnya sangat terbatas sehingga mereka tidak menjadi ketagihan. Namun, tentunya aku masih menyarankan orang tua harus tetap mengutamakan permainan yang bersifat non-gadget kepada anak mereka yang masih kecil mereka dapat tumbuh dengan maksimal.

Sumber

Junida, D. S. (2019). Kecanduan Online Anak Usia Dini. Walasuji, 10(1), 57-68.

1 Like

Menurut saya tidak ada salahnya memberikan gadget pada anak karena gadget itu sendiri bersifat subjektif, yang artinya gadget bisa baik atau buruk tergantung penggunanya. Jadi orang tua yang memberikan gadget pada anaknya mungkin karena dasar rasa sayang, selama anak tersebut bisa mendapatkan hal positif dari gadget itu dan masih di kontrol orang tuanya.

Tapi kalau yang didapatkan malah hal negatif dan tidak ada kontrol orang tua, ini baru disayangkan. Karena usia muda anak-anak ini sangat rentan sekali, disaat itu lah seharusnya mereka banyak belajar untuk mempersiapkan masa depan. Jadi hal ini menurut saya tidak apa-apa selama orang tua masih mengontrolnya dan dengan batasan-batasan tertentu.

Karena tanpa kontrol orang tua nantinya anak akan mendapatkan hal-hal negatifnya. Dilansir dari Smart Parenting , ada beberapa dampak negatif yang akan dialami oleh anak-anak yang mengalami kecanduan bermain gadget, seperti mengganggu tumbuh kembang anak. Anak-anak yang lebih sering mengisi waktunya dengan menikmati gadget mengalami keterlambatan perkembangan bicara. Tidak hanya itu, anak pun rentan mengalami gangguan tidur.

Summary
  • Thttps://www.halodoc.com/artikel/tips-bijak-mengatur-penggunaan-gadget-pada-anak
1 Like

Memberikan gatget kepada anak-anak boleh-boleh saja tetapi harus dalam pengawasan orangtua. Memberikan gatget tanpa pengawasan orang tua sangat berbahaya untuk anak itu sendiri. Bahaya gadget bagi anak dapat menimbulkan masalah kesehatan mental dan perubahan perilaku, hingga depresi. Anak menjadi agresif dan mudah tersinggung jika orangtua tidak memberi mereka akses menggunakan ponsel atau tablet. Iritabilitas juga akan mempengaruhi keterampilan lainnya, khususnya dalam hal menahan diri, berpikir, dan mengendalikan emosi. Padahal, keterampilan ini membentuk dasar untuk kesuksesan di masa depan. Anak-anak bisa mendapatkan berbagai masalah mental, seperti kecemasan, kesepian, rasa bersalah, isolasi diri, depresi, dan perubahan suasana hati. Paparan terhadap gadget juga dapat meningkatkan risiko ADHD dan autisme pada anak-anak. Kita bisa melakukan penjadwalan penggunaan gadget pada anak guna mengurangi resiko yang tidak diinginkan. Kita juga bisa mengatur aplikasi-aplikasi yang digunakan anak. Kita bisa memanfaatkan sistem yang google berikan dimana gadget pada anak bisa disambungkan dengan email google yang diperuntukkan untuk anak-anak dengan menautkan email utama pada orangtua. Disini orangtua tidak perlu kawatir tentang aktifitas anak yang buruk dalam penggunaan gadget karena sudah dibatasi oleh google sendiri aplikasi yang bisa digunakan untuk anak-anak.

Summary

http://awalbros.com/anak/pengaruh-gadget-bagi-tumbuh-kembang-anak/

1 Like