Kenapa kalangan Milenial sulit untuk menabung?

cbkokqifdyhs8pszc7fh.png
Milenial adalah generasi yang dianggap paling sulit untuk menabung. Pernyataan tersebut berdasarkan dari penelitian yang dilakukan kepada kalangan milenial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan Luno dan Dalia Research kepada 7.000 responden dengan rentan usia 23-28 tahun, maka diperoleh hasil sebanyak 69 persen diantaranya tidak menabung bahkan berinvestasi.

Menurut teman-teman Youdics apa penyebab generasi milenial sulit untuk menabung dan berinvestasi?

Dulu waktu masih jaman SD gitu kayak rajin banget ya nabung, karena memang kebutuhan waktu SD itu belum seberapa gitu. Cuma mikirnya main belajar main belajar. Tapi semakin kesini juga kebutuhan ternyata juga semakin meningkat ya hehehe. Kadang uang habis untuk membeli kebutuhan, kadang juga kalo sisa malah dihabisin aja dengan motto “hidup kan sekali”

Nah, menurutku, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi generasi milenial ini sulit menabung. Yang pertama karena sekarang kita hidup dijaman teknologi. Dimana kita sekarang menjadi lebih dimudahkan untuk bertransaksi tanpa menggunakan cash. Semua sudah terpenuhi di e-wallet, m-banking. Kalau jaman dulu, kita tuh gabisa kan belanja atau beli sesuatu kalau kita nggak bawa uang, sekarang bisa tuh pake hp. Apalagi sekarang banyak platform yang menawarkan cicilan. Wah semakin nambah tuh jiwa borosnya.

Faktor yang kedua adalah dari sifat milenial itu sendiri yang mementingkan travelling, hangout, ngopi ngopi, pamer ini, pengen kesana pengen kesini, ikut trend. Hal-hal semacam itulah yang membuat keuangan lebih cepat habis. Milenial dengan proses pendewasaannya, dimana pemikirannya masih belum matang. Dalam membeli sesuatu hanya memikirkan kesenangan jangka pendek saja, tidak memikirkan jangka panjangnya. Apakah dengan membeli ini bener" penting atau hanya keinginan untuk pamer semata? Kembali lagi ke motto hidup yang “hidup hanya sekali lah gapapa”.

Faktor ketiga ini adalah sifat milenial juga yang gampang bosan. Hampir sesuai dengan faktor kedua dimana ketika membeli barang cenderung mengikuti trend. Misalkan smartphone. Kemarin" nih lagi trend iphone 11. Trus ada keluaran baru, iphone 12. Jadi kepingin banget karena trend. Jadi beli lah, padahal iphone 11 masih bisa digunakan dengan alasan ah udah bosen pake itu" aja. Harusnya uangnya bisa disimpan untuk kebutuhan lain, ini malah dihabiskan lagi untuk hal yang sebenernya amat sangat tidak diperlukan.