Kemiskinan atau kebodohan, mana yang harus diselesaikan lebih dulu?

Kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan merupakan fenomena yang terjadi di hampir seluruh negara berkembang, tidak terkecuali di Indonesia. Fenomena ini seperti lingkaran setan yang terkait satu dengan yang lainnya. Rendahnya tingkat pendidikan menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang rendah dengan tingkat pendapatan rendah. Hal ini dapat menjadi salah satu sebab kemiskinan yang mengakibatkan masyarakat tidak dapat mengakses pendidikan, kesehatan, dan nutrisi yang baik. Kemiskinan dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia dalam aspek intelektual, kesehatan dan produktivitas. Karena keduanya saling terkait, menurut kalian, mana yang harus diselesaikan lebih dulu: kemiskinan atau kebodohan?

2 Likes

Menurutku, masalah kemiskinan dan kebodohan itu dua hal yang saling terkait karena pendidikan yang terbelakang dapat menjadi akibat dari kemiskinan sekaligus menjadi sebab semakin rendahnya tingkat kesejahteraan bangsa. Dalam arti fisik dan mental, yang miskin menjadi semakin miskin. Mereka yang kurang terdidik menjadi semakin tidak terdidik, akibatnya kemiskinan dengan kebodoban menjadi satu sebagai lingkaran keterbelakangan yang sangat kuat, dan membuat mereka semakin tidak mampu berpartisipasi. Tanpa pemberdayaan, mereka tidak akan mampu keluar dan belenggu lingkaran itu. Oleh karena itu, salah satu hal yang dapat mengangkat dan mengeluarkan manusia dari keterbelakangan dan kemiskinan adalah dengan pendidikan. Pendidikan memegang peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia dan peningkatan kesejahteraan bangsa.

Masalah kemiskinan sampai saat ini terus-menerus menjadi masalah yang berkepanjangan. Sebenarnya sudah banyak program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah, namun belum membawa perubahan yang berarti. Ketidakefektifan program tersebut dapat disebabkan karena pengentasan kemiskinan hanya dilihat dengan bagaimana upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, dan sampai sejauh mana upaya tersebut mampu meraih apa yang diinginkan. Oleh karena itu, banyak program pengentasan kemiskinan hanya terfokus pada bagaimana kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, bukan mencari jalan keluar untuk meringankan beban kemiskinan dengan melalui usaha meningkatkan kemampuan secara bertahap. Dengan demikian arah pemikiran ini terlalu dangkal dan tidak menyentuh masalah yang lebih mendalam.

Oleh karena itu, pengentasan kemiskinan membutuhkan sebuah solusi jangka panjang dengan memberdayakan dan meningkatkan kemampuan para masyarakat miskin itu sendiri agar dapat mandiri dan tidak jatuh ke jurang kemiskinan kembali. Namun, program pemberdayaan dan peningkatan kemampuan tersebut membutuhkan kualitas SDM yang baik. Dengan demikian, penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh adalah dengan memfokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan para masyarakat miskin atau masalah kebodohan harus diselesaikan terlebih dahulu.

Sumber

Pairan, P. (2015). Strategi penangggulangan kemiskinan poverty alleviation strategy. Jurnal PKS, 14(3), 293-304.

Prawoto, N. (2009). Memahami kemiskinan dan strategi penanggulangannya. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 9(1), 56-68.

Syamsidar, S. (2014). Peranan pendidikan dalam memerangi keterbelakangan. Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, 1(1), 1-10.

1 Like