Insecure karena media sosial? Kok bisa?

Istilah “insecure” kini sangat biasa saya dengar khususnya di kalangan remaja. Insecure sendiri merupakan salah satu kondisi mental ketika seseorang merasa cemas, takut, dan kurang percaya diri sehingga merasa tidak aman atau berhati-hati.

Salah satu tanda insecure adalah ketika seseorang merasa rendah diri terhadap orang lain. Saya sendiri pun pernah mengalami insecure karena melihat secara langsung sesuatu yang membuat saya rendah diri. Namun yang saya heran, mengapa bisa seseorang insecure karena media sosial? Bukankah apa yang terlihat di media sosial tidak selalu sama dengan kenyataannya?

Yuk berikan pendapatmu atau share pengalamanmu jika pernah merasa insecure karena media sosial !

Saya pun juga sering merasa begitu, Kak Hafiza. Menurut saya, hal ini karena sosial media dimanfaatkan sebagai tempat meningkatkan citra diri seseorang. Apa yang mereka unggah tentunya ingin menunjukkan sisi positif dari dirinya, sehingga membuat orang yang melihatnya menjadi kagum.
Namun, kekaguman ini terkadang bisa membuat orang yang melihatnya menjadi tidak percaya diri dan bahkan membandingkan dirinya dengan orang lain. Dan menurut saya pula, inilah yang menjadi penyebab insecure terhadap sosial media. Ketika kita menjadi cemas, takut, dan bahkan emosi terhadap diri sendiri karena menilai diri kita menjadi seorang inferior atau lebih rendah dari orang lain.
Meskipun katanya media sosial tidak selalu sama dengan kenyataannya, namun pada dasarnya sosial media memang mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan.

Pengalaman saya pribadi, biasanya terkait pencapaian teman-teman media sosial saya. Saya sering merasa insecure dengan orang-orang yang produktif mengikuti berbagai kegiatan positif, aktif di berbagai organisasi, memenangkan banyak lomba, dan lain sebagainya. Saya sering membandingkan bahkan merendahkan diri sendiri setelah melihat postingan mereka di sosial media.
Tapi akhirnya saya sadar, hal ini justru menjadi tidak baik untuk kesehatan mental saya. Sehingga yang saya lakukan sekarang adalah menjadikannya sebagai motivasi dan inspirasi untuk terus berproses karena semua orang punya proses dan timing yang berbeda.

Gua pernah beberapa kali insecure di media sosial liat temen temen yang seumuran sama gua tapi punya achivement yang wah banget. Sampe akhirnya gua sadar kalo timeline hidup orang itu beda beda dan punya waktunya sendiri buat dapet apa yang lu mau. Just prepare urself.

yaps, sekarang orang sangat mudah dilanda insecure. bermain media sosial pun mempunyai banyak sisi negatif dan sisi positif, sering kali seseorang merasa rendah diri atau insecure terhadap pencapaian orang lain yang mana kemungkinan diri sendiri belum sampai pada tahap pencapaian tersebut. namun, dikondisi ini sangat diperlukan sugesti bahwa semua akan pada waktunya, perjalanan seseorang dengan orang lain pasti berbeda dan tidak dapat dibandingkan dengan lainnya. ketika memakai sugesti tidak bisa teratasi, mungkin diri sendiri yang harus membatasi agar hal-hal yang membuat insecure bisa teralihkan karena didalam media sosial pun banyak fiture yang tersedia untuk kita bisa memakai media sosial secara bijak.

Aku pernah mengalami insecure dan bahkan menghapus social mediaku hanya karena aku tidak percaya diri dengan apa yang aku bagikan kepada orang lain. Aku menjalani itu dengan rasa cemas dan takut yang justru membuatku tersiksa sendiri. Sampai akhirnya sadar bahwa ternyata aku yang terlalu menghawatirkan dan memikirkan segalanya. Aku bisa membuang semua keburukan dan mengambil banyak kebaikan untuk pelajaran. Makin dewasa, makin belajar bahwa tidak ada lagi yang perlu ditakutkan untuk insecure. Lebih baik memperbaiki, mengambil semua pelajaran, bangkit, dan jangan pernah berhenti menjadi orang baik.