Hubungan Infeksi Rongga Mulut dan Hipertensi Arteri pada Pengguna Gigitiruan

Hubungan antara kesehatan rongga mulut dan kesehatan secara keseluruhan telah banyak dilaporkan dalam literatur. Studi tentang hubungan antara mikrobiota oral dan proses inflamasi sistemik sangat diminati.1 Sebagian besar penelitian menggambarkan kemungkinan hubungan antara infeksi kronis dalam rongga mulut, terutama penyakit periodontal, dan terjadinya tromboembolik dan aterosklerotik sehingga mempengaruhi tekanan darah arteri.
221

Korelasi antara proses inflamasi dan disfungsi endotel dengan pembentukan plak atheromatosa dapat menjadi hal yang penting pada awal terjadinya hipertensi arterial sistemik (SAH). Penyakit periodontal dan SAH juga dapat berinteraksi dengan proses peradangan di bawahnya yang mengganggu fungsi endotel, yang meningkatkan tekanan darah dan mendukung perkembangan lesi pada organ target.

Mikroorganisme yang berbeda, seperti strain bakteri dan jamur, dapat mengganggu proses inflamasi dan pembentukan plak aterosklerotik. Mikrobiota pada daerah edentulous juga mendukung pembentukan biofilm di permukaan jaringan rongga mulut. Risikonya sangat diperburuk ketika pasien edentulous menggunakan gigitiruan, karena secara signifikan mendukung populasi mikroba.

Marchi-Alves, dkk melakukan penelitian untuk mengkarakterisasi mikrobiota oral pengguna gigitiruan lengkap yang memiliki tekanan darah normal (normotensif) dan yang menderita hipertensi. Penelitian tersebut dilakukan pada 41 sampel pengguna gigitiruan lengkap yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 21 dengan normotensif dan 20 dengan hipertensi. Determinasi jenis bakteri diambil dari saliva masing-masing partisipan.

Analisis mikrobiota oral menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme aerob yang sangat cepat pada semua sampel dari kedua kelompok. Akan tetapi, bakteri jenis Streptococcus dan Staphylococcus secara signifikan lebih tinggi pada penderita hipertensi. Jamur Candida ditemukan pada semua kultur saliva dari keseluruhan sampel, tetapi penderita hipertensi memiliki indeks kolonisasi yang sangat tinggi atau dikategorikan sebagai kelompok berisiko tinggi memiliki penyakit infeksi yang berhubungan dengan Candida.

Telah banyak dibahas bahwa peran bakteri rongga mulut dalam kondisi etiopatogenesis lain dapat disebabkan oleh migrasi bakteri ke fokus infeksi ekstraoral atau pembentukan kondisi peradangan sistemik kronis akibat infeksi dalam mulut. Dalam kasus hipertensi, situasinya dapat memburuk, karena kenaikan tekanan permanen dapat menyebabkan perubahan sistemik yang terkait erat dengan masalah mulut, seperti berkurangnya aliran saliva, penurunan konsentrasi protein dalam saliva, peningkatan jumlah neutrofil, peningkatan kadar hormon paratiroid, metabolisme vitamin D yang abnormal, dan penurunan konsentrasi dan penyerapan kalsium.

Berdasarkan hasil penelitian Marchi-Alves, dkk, rongga mulut pengguna gigitiruan terutama individu yang memiliki hipertensi dapat merupakan reservoir patogen penting, yang mengindikasikan adanya kondisi inflamasi atau infeksi atau risiko untuk mengembangkan kondisi penyakit yang dideritanya. Dengan demikian, diperlukan pendekatan multiprofesional dan interdisipliner untuk melakukan perawatan mulut dan sistemik pada pasien dengan hipertensi arteri karena memberikan kemungkinan keberhasilan perawatan yang lebih besar.

sumber: https://gakken-idn.id/articles/hubungan-infeksi-rongga-mulut-dan-hipertensi-arteri-pada-pengguna-gigitiruan