Gangguan gigi dan mulut yang muncul karena stress

Stres tidak hanya dapat memengaruhi kesehatan jantung, namun juga bisa menyebabkan gangguan pada gigi dan mulut.

Menurut Academy of General Dentistry (AGD), kecemasan secara emosional dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut Anda. Kondisi seseorang yang mengalami stres berpengaruh terhadap daya tahan tubuh atau sistem imunitas. Turunnya imunitas tubuh membuatnya tak mampu melawan bakteri penyebab penyakit periodontal, yang dapat menjadikan seseorang menjadi rentan terhadap infeksi gusi.

Pada sistem imunitas yang menurun biasanya terjadi mekanisme peningkatan hasil steroid dari kelenjar yang memproduksi makrofag, yaitu sel darah putih yang membersihkan tubuh dari partikel mikroskopis yang tidak diinginkan seperti bakteri dan sel-sel mati. Pada kasus ini, makrofag menjadi lemah sehingga tubuh menjadi rentan terhadap serangan bakteri dan menimbulkan gangguan-gangguan.

Beberapa gangguan yang dapat terjadi antara lain :

  • Gingtivis : Gangguan pada mulut ini merupakan peradangan pada gusi akibat ketidakmampuan tubuh untuk melawan bakteri penyebab radang gusi. Peradangan ini meliputi jaringan penyangga gigi pada bagian gusi. Hal ini sering ditandai tanpa penampakan gusi yang berwarna kemerahan, gusi bengkak dan mudah berdarah seperti radang gusi pada orang yang tidak stres.

  • Periodontitis : Dalam kondisi ini terjadi peradangan pada jaringan penyangga gigi pada bagian jaringan periodonsiumnya, yang meliputi tulang alveolar (tulang yang membentuk dan mendukung soket gigi). Periodontitis merupakan gangguan lanjutan apabila keadaan gingivitis tidak diberikan perawatan. Jika tahap periodontitis dibiarkan, maka akan menyebabkan gigi goyang lalu lepas.