Dari mana asal permainan karambol dan filosofinya?

KaramKarambol merupakan salah satu permainan yang sempat booming pada zamannya dan masih dimainkan hingga saat ini meskipun intensitasnya tidak sering. Apa sih makna folilosofi di balik permainan ini?

Karambol adalah permainan meja yang dapat dianggap sebagai modifikasi dari keluarga permainan biliar. Di dunia, permainan ini dikenal dengan banyak nama, seperti carrum, couronne, carum, karam, karom, karum, dan finger billiards (“biliar jari”). Permainan ini berasal dari India dan menyebar luas ke berbagai negara lainnya pada tahun 1970-an.

Berbeda dari permainan meja lainnya, karambol tidak memakai stik untuk menggerakkan bola. Permainan ini menggunakan cakram kecil alih-alih bola. Penggeraknya adalah jari tangan yang disentilkan pada cakram sehingga mengenai cakram sasaran.

Karambol sebagai permainan rakyat, baik di India maupun berbagai negara tetangganya (termasuk Indonesia) yang dijumpai di tepi jalan atau di tempat-tempat orang berkumpul. Kompetisi karambol biasa diadakan pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia di kampung-kampung.

Sebenarnya permainan karambol bisa sebagai perisai akhlak kita. Aturan-aturannya mempunyai filosofi di setiap sendi kehidupan kita. nilai-nilai sosial maupun norma. Misal dalam permulaan permainan, pemain harus mencari koin miliknya dulu dengan cara ngeban (memantulkan), tidak boleh langsung ngecras (menembak koin langsung). Ini mengingatkan kita untuk agar tidak mendapatkan sesuatu secara instan. Kita diharuskan melakukan usaha dulu demi untuk memiliki sesuatu. Karena yang instan tak akan bertahan lama.

Setelah itu dalam aturannya, jika kita sudah mendapatkan jatah koin (misal warna merah) kita tidak boleh menembak/memasukkan koin lain (misal koin warna biru), karena jika memasukkan bukan koin milik kita maka akan mendapatkan hukuman, yaitu hutang koin. Ini jelas sekali filosofinya. Bahwasannya kita tidak boleh serakah. Apa yang ada di kita ya itu bagian kita dari sang pemberi rejeki.

Arena karambol menggunakan papan segi empat. Dan pemain berada di tiap sisi tersebut. Ada macam-macam cara memainkannya. Ada yang satu lawan satu dan ada yang berteman (4 orang menjadi 2 grup dan 2 anggota). Dalam hal ini sudah cukup jelas bahwa kita makhluk sosial. Kita dilatih untuk tolong menolong dan kerjasama dalam berbagai urusan. Seperti yang tertuang dalam karambol untuk bekerjasama menghabiskan koin yang ada di papan.