Dampak negatif penggunaan tusuk gigi

image

Menggunakan tusuk gigi sebagai alternativ membersihkan gigi benarkah?

Bentuk tusuk gigi juga tidak sesuai dengan anatomi gigi. Ini membuatnya berisiko merusak gusi di sela-sela gigi. Selain itu, penggunaan tusuk gigi yang berlebihan dapat menimbulkan celah di antara
gigi, bahkan melebarkannya.

Kemudian, gusi yang semula menutupi sela-sela gigi dapat menurun sehingga memudahkan sisa makanan ‘bertengger’ di area tersebut. Semakin lama celah tersebut akan semakin lebar, karena biasanya sisa makanan yang masuk semakin banyak.Dengan membesarnya celah gigi, maka permukaan gigi di sisi tersebut akan terbuka. Lama-kelamaan kondisi ini dapat membuat gigi menjadi
ngilu.

Di samping itu, keseringan memakai tusuk gigi dapat menyebabkan pembesaran gusi atau epulis fibromatousa. Ciri-cirinya adalah berbentuk benjolan lunak berwarna pucat, tidak mudah berdarah,
dan tidak sakit.Epulis dapat disembuhkan dengan pemotongan dan kuret pada gusi.
Namun, kondisi ini dapat kambuh jika kebiasaan memakai tusuk gigi tidak
dihentikan.

Perlu diketahui juga, beberapa jenis makanan memang wajar bila menempel dan tersangkut di antara gigi – misalnya, makanan berserat (seperti sayuran), daging sapi, popcorn, keripik, dan lain-lain. Sehingga Anda tak perlu buru-buru mencongkelnya dengan tusuk gigi untuk membersihkannya.
Namun, bagaimana jika semua jenis makanan mudah terselip di gigi Anda? Ini pertanda bahwa gigi Anda memiliki masalah yang harus segera diatasi. Penanganannya bukanlah dengan tusuk gigi, tetapi dengan memeriksakan keluhan Anda ke dokter gigi.