Dalam hubungan lebih baik komitmen atau status?

image

Akhir-akhir ini perbincangan tentang lebih baik menjalani hubungan dengan status atau cukup dengan komitmen menjadi suatu topik pembicaraan yang hangat.
Beberapa orang lebih memilih menjalin hubungan dengan status karena menurut mereka lebih baik dari pada hanya dengan komitmen. Tapi bagi sebagian orang lebih memilih untuk menjalin hubungan dengan komitmen (tanpa status), karena menurut mereka status tidak begitu penting.

Arti komitmen dalam hubungan adalah saat seseorang rela mendedikasikan diri, waktu, dan cinta kepada pasangan dan hubungannya dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan status dalam hubungan merujuk pada hubungan disertai komitmen yang “resmi”.

Jadi menurut temen-temen mana yang lebih baik hubungan dengan status? atau hubungan dengan komitmen? dan apa alasannya?

1 Like

Menurutku status itu tetaplah yang terpenting dalam suatu hubungan karena pada dasarnya komitmen itu belum tentu disertai dengan status, namun dengan adanya status sudah pasti kita berkomitmen. Dengan demikian, mengapa pasangan yang memutuskan untuk berkomitmen ada yang tidak mau memiliki status? Apa benar tujuannya hanya agar tetap bisa bebas? Dan bebas disini batasannya seperti apa? Itulah pertanyaan dari diriku sebagai bentuk ketidaksetujuanku dengan hubungan yang berkomitmen namun tanpa disertai status.

Aku menganalogikan hubungan yang disertai dengan status itu seperti kita telah melakukan perjanjian antar kedua belah pihak secara resmi dan tertulis. Memang kita tidak pernah dan tidak perlu juga menandatangani sesuatu saat akan berpacaran. Namun, hal tersebut juga dapat sebagai latihan agar membiasakan kita untuk menghargai pasangan kita sebelum kita menikah yang tentunya disertai dengan perjanjian yang lebih resmi dan dengan durasi waktu yang lebih panjang.

Aku juga memiliki pemikiran bahwa dengan dijalaninya hubungan yang tanpa disertai status yang jelas, kita menjadi tidak bisa berjuang secara sepenuhnya karena adanya status dan batasan yang abu-abu di antara kami. Hubungan tanpa status juga akan sangat merugikan salah satu pihak yang menganggap status itu penting. Kerugian-kerugian itu adalah:

  1. Memiliki pasangan yang belum bisa memiliki pemikiran yang panjang, yang memiliki kalimat sakti “jalani aja dulu”
  2. Memiliki pasangan yang berisiko lebih mementingkan fisik dibandingkan emosional, sosial, dan spiritual
  3. Sangat berisiko terjadi ghosting atau hilang tanpa kabar yang diperparah dengan pasangan yang tidak berhak marah karena tidak adanya kejelasan status. Hal ini juga sangat terkait dengan salah satu pihak yang meninggalkan pasangannya dengan alasan yang tidak jelas
  4. Risiko komitmen palsu bisa hadir karena sedang butuh saja
  5. Tidak berhak untuk cemburu, mendapatkan kabar, selalu diperjuangkan, dan mengatur
  6. Tidak diperkenalkan ke sahabat dan keluarganya

Namun, semua kerugian itu berasal dari aku yang tidak menyetujui hubungan tanpa status. Jika kedua belah pihak menyetujui terjadinya hubungan tanpa status, maka hal tersebut adalah hak mereka dan boleh-boleh saja kalau mau menjalaninya.

Sumber

Andini, W. C., & Savitri, T. (2021, 12 Januari). 5 Tanda Anda Sedang Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status. Diakses pada 5 Agustus 2021, dari Ciri-ciri Anda Sedang Terjebak Dalam Hubungan Tanpa Status.