Cancel Culture itu Baik atau Buruk?

Di Indonesia, budaya cancel (Cancel Culture) biasanya membuang atau berhenti menghabiskan uang atau waktu (mendukung) kepada perusahaan atau seseorang yang telah melakukan suatu kesalahan, untuk menghilangkan pengaruhnya di sosial media atau di kehidupan nyata.

Cancel Culture bagi beberapa orang mungkin sebagai cara untuk menyadarkan orang akan kesalahan seseorang, sehingga seseorang itu bisa memperbaiki kesalahan itu dan tidak mengulanginya lagi.

Seperti Ahmad Dhani yang didapati telah membuat postingan tentang kebencian di Twitter, sehingga mendapat hukuman penjara beberapa bulan, tentu dia juga mendapatkan hadiah dari beberapa netizen, seperti hujatan dan Cancel Culture, yaitu lagu-lagunya maupun berita tentang dia sudah tidak dipedulikan oleh beberapa netizen.

Contoh lain adalah saat youtuber Jessica Jane mengunggah video perselingkuhan mantan pacarnya yaitu Ericko Lim dengan Listy Chan, beberapa netizen pun memberi komentar simpati kepada Jessica Jane, dan sebaliknya, beberapa netizen memberi komentar negatif kepada Ericko Lim dan Listy Chan, dampaknya adalah Evos Esport dan merek lain yang bekerjasama dengan mereka juga cancel/memutus kontraknya demi mempertahankan citra mereka.

Tetapi memang beberapa netizen yang ikut-ikutan Calcel Culture tetap mensupport lagi setelah beberapa waktu, tetapi ada juga yang sudah menghapus jejak korban cancel culture tersebut dari dirinya. Jadi menurut kalian, apakah Cancel Culture itu baik atau buruk?

1 Like

menurut saya cancel culture itu baik agar orang-orang atau instansi terkait sadar akan perbuatannya dan tidak mengulanginya lagi serta menghindari perbuatan yang menyerupai. tetapi juga cancel culture ini harus dilakukan dengan sewajarnya tidak ditujukan untuk menghancurkan karir seseorang atau menghancurkan suatu instansi baik secara sengaja atau tidak

menurut saya Cancel Culture itu buruk, karena dapat menjatuhkan seseorang, jadi harus dilakukan kepada orang yang tepat, seperti kepada orang yang perbuatannya sudah kelewatan sampai dibenci banyak orang

Topik yang menarik sekali. Saya pribadi melihat cancel culture ini sebagai tindakan yang sebetulnya baik dgn catatan seperti yang disebutkan bahwa hal ini dilakukan untuk menyadarkan seseorang akan tindakannya yang salah dengan itu ia dapat belajar dari pengalaman dan menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.

Tetapi yang terjadi di masyarakat, cancel culture ini semakin melenceng dari tujuan utamanya bahwasanya untuk menyadarkan, banyak orang-orang yang melakukan hal ini sebagai tindakan dan kesempatan untuk melakukan hate speech dgn penyebutan kata kasar, panggilan yang tidak senonoh, bahkan keluarga dari korban yang bahkan tidak terlibat dalam masalah pun tetap diikutsertakan, dimana menurut saya ini tidak baik karena terlalu berlebihan karena dapat membahayakan mental korban.

1 Like