Benarkah Komodo Makan 1 Kali Dalam Sebulan?


Komodo merupakan hewan asli Indonesia yang popularitasnya banyak terdapat di Pulau Komodo. Binatang Purba ini terbilang langka karena hanya terdapat di Pulau Komodo saja, tepatnya di Nusa Tenggara Timur Indonesia. Namun beberapa ada juga yang terdapat di India untuk keperluan pelestariannya.

Komodo hidup bebas di Pulau Komodo dan biasanya mampu memangsa monyet, kerbau, kijang tanpa bantuan pakan dari manusia. Sama halnya seperti ular, komodo memakan mangsanya langsung, tanpa mengunyahnya terlebih dahulu. Jika sudah menelan mangsa, besok atau lusa dia tidak lagi melakukan perburuan karena komodo hanya makan sekali dalam sebulan.
Komodo memang terbilang hewan yang cukup bahaya dan bisa mematikan. Air liur adalah senjatanya. Air liur komodo memiliki banyak sekali bakteri yang berbahaya. Mangsa yang digigit akan mengalami kelumpuhan setelah beberapa minggu kemudian. Setelah mangsanya lemas tak berdaya, komodo biasanya langsung memakan mangsa tersebut. Namun beberapa penelitian menyebutkan bahwa bukan bakteri yang menyebabkan mangsa komodo lumpuh, melainkan adanya saluran racun pada gusinya. Racun tersebutlah yang bisa membunuh mangsanya.

Komodo termasuk hewan soliter dan jarang berkelompok. Namun jika mangsa datang, mereka akan berkumpul dan rebutan. Jika dihitung masa hidupnya, komodo rata-rata bisa bertahan sampai dengan 50 tahun. Jika jumlah manusia lebih banyak kaum perempuan dibandingkan dengan jumlah kaum laki-laki yakni 4 banding 1, berbeda dengan komodo dimana populasi jumlah betina lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah jantan. Perbandingannya 1:3.

Meski demikian, komodo banyak yang kawin dan tidak begitu sulit dikembangbiakkan. Masa kawinnya natara Juli sampai dengan Agustus. Saat masa kawin, komodo jantan akan jauh lebih agresif dan seringkali berkelahi memperbutkan komodo betina. Momen perkelahian itu adalah momen saat komodo bisa berdiri di atas kedua kaki belakangnya.

Setelah kawin, komodo biasanya mampu memproduksi telur 15 sampai dengan 30 butir. Telur tersebut disembunyikan dalam lubang 2 meter. Komodo terbilang cerdas. Untuk mengelabui predatornya, komodo membuat dua lubang palsu sehingga telur-telurnya aman. Telur itu dipendam selama tiga bulan. Genap sembilan bulan, telur akan menetas. Karena adanya seleksi alam, tingkat hiduonya hanya sekitar 10 sampai 15 persen saja.