Benarkah kalangan borjuis Indonesia ditandai dengan menggunakan Iphone?


Siapa sih yang tidak mengenal Iphone? produk pasaran Amerika Serikat ini sangat diminati berbagai kalangan. mulai dari remaja hingga orang dewasa.

Iphone merupakan Jajaran telepon pintar yang dirancang dan dipasarkan oleh Apple Inc. iPhone menggunakan sistem operasi telepon genggam iOS Apple yang dikenal dengan nama “iPhone OS” sampai pertengahan 2010, sesaat setelah peluncuran iPad. iPhone pertama diluncurkan tanggal 29 Juni 2007. Kesuksesan iPhone selama 13 tahun juga terus menyumbang pendapatan besar untuk Apple. Bahkan sudah sejak beberapa tahun lalu, penjualan iPhone menjadi lebih dari 50% keuntungan yang diperoleh Apple.

Jika memiliki iPhone atau iPad, kemungkinan besar Anda dianggap menghasilkan banyak uang. begitulah stereotip yang ada di Indonesia. Padahal masih banyak telpon pintar lainnya yang memilki harga fantastis dan fitur yang tak kalah menariknya.
Jadi, bagaimana menurut Youdics dengan pernyataan diatas? apakah keuntungan dari menggunakan produk Apple lebih besar dari pada telpon pintar lainnya?

1 Like

menurut saya sih yang namanya kaya tidaknya seseorang tidak bisa dilihat dari jenis atau merek hp yang kita punya. banyak kok milyarder yang hpnya biasa aja. tetapi yang namanya warga Indonesia rata-rata pemikirannya kalau punya Iphone termasuk golongan elite, termasuk orang kaya, gak level kalo hp gak Iphone. tetapi kenyataannya keadaan prekonomiannya biasa saja. pemikiran seperti inilah yang harus dihilangkan.

1 Like

Hal ini mungkin karena harga iphone yang tinggi menjadikan yang punya seperti kaum elite, dan juga dari sisi desain, ui/ux, dan pengalaman yang diberikan itu sangat memanjakan mata, sepengalaman saya menggunakan iphone, jujur sangat puas, enak diliat, tetapi kembali kepada penggunanya yg terlalu terobsesi dng hal-hal tersebut (mahal dan desain cantik) akhirnya melabeli dirinya termasuk kaum elite.

memang beberapa orang elite menggunakan iphone untuk gaya padahal telepon selular lain yang harganya sama bisa jadi lebih bagus dalam kegiatan sehari hari, tetapi beberapa dari mereka menggunakannya untuk kepentingan pekerjaan, mungkin karena mereka memakai mac jadi agar sinkronisasi lebih baik menggunakan iphone, iphone juga digunakan oleh pro player game mobile karena tombolnya yang ga terlalu sensitif dan enak untuk dikendalikan.

Di kalangan masyarakat kita, iphone diidentikkan dengan kalangan sosial kelas atas. Mungkin karena harga dari iphone yang terbilang lebih mahal dari merk android yang lain membuat pandangan masyarakat jika iphone hanya diperuntukkan untuk kalangan atas. Namun terlepas dari hal itu, perlu ditekankan bahwa tidak ada merek yang dapat memprediksi status ekonomi seseorang (Business Insider). Tidak semua kaum kelas atas memilih iphone sebagai smartphone pribadi. Begitu juga dengan kaum menengah, bukan berarti tidak bisa memilih iphone sbg smartphone.
Dari beberapa keunggulan yang dimiliki iphone tersebut membuat banyak masyarakat yang tertarik untuk membelinya. Baik kaum atas , menengah, maupun bawah. Jadi menurut saya, pemilihan smartphone ditentukan dari kebutuhan dari pemiliknya. Bukan dari status sosial ataupun mindset society itu sendiri.

Saya rasa hal ini tidak bisa disamaratakan kalau kaum borjuis akan selalu menggunakan iphone dibanding android, misalkan. Banyak hal dan pertimbangan yang membuat seseorang ingin menggunakan barang elektronik merk a, b, c atau bahkan d.

Mungkin kalimat ini

memang hanya sebuah mindset orang-orang tertentu saja yang berfikir seperti itu atau bahkan mindset orang Indonesia yang sudah tertanam seperti itu?

Karena saya melihat bahwa banyak artis luar negeri yang kekayaan nya bisa dicari di google tapi bukan pengguna apple, tapi ada juga yang hidupnya sederhana namun pengguna apple hanya sekedar mengikuti trend, gengsi atau memang mereka nyaman menggunakan produk apple bukan produk lainnya. Jadi menurut saya hal ini tidak bisa disamarakan, tergantung kondisi dan kenyamanan masing-masing.

aku pernah baca sebuah riset menyebutkan bahwa “Dari data yang kami kumpulkan, dari tahun ke tahun belum ada merek yang kerap digunakan untuk memprediksi kekayaan seseorang sesering Apple iPhone” Riset yang dikeluarkan Biro Riset Ekonomi Nasional oleh para ekonom di University of Chicago, Amerika Serikat, yaitu Marianne Bertrand dan Emir Kamenica. menurut para ekonom tersebut, ada 69% kemungkinan bahwa mereka berpendapatan tinggi, atau berasal dari rumah tangga yang memiliki pendapatan tinggi. Menurut riset tersebut, pemikiran bahwa iPhone berhubungan erat dengan pendapatan tinggi adalah tren baru.
Seperti itu kira-kira. ternyata fenomena ini tidak terjadi di Indonesia saja.

jadi, pernyataan kalangan borjuis ditandai dengan menggunakan Iphone ini karena mereka sendiri yang melabeli hal itu ya ka? maksudnya pengguna Iphone itu. karena faktor-faktor tertentu

nah iya benar, saya sering menjumpai orang yang seperti ini. dengan keadaan yang pas-pasan namun, butuh pengakuan dari orang lain bahwa dia kalangan atas. bahkan rela melakukan pembelian secara kredit

iya ka, nggk bisa dibohongi memang ketika kita membeli barang mahal dan apik langsung merasa menjadi kaum yang elite. Yang menjadi permasalahan adalah orang-orang yang tidak selaras antara perasaan tersebut dengan kenyataan (bahwa bukan kaum elite) dan menyombongkannya, seperti itu

Menurut saya, kalangan borjuis tidak selalu ditandai dengan memiliki Iphone sebagai smartphone mereka. Terkadang, mereka juga menggunakan merek smartphone yang berbeda, tetapi harganya tetap fantastis dan mirip harga Iphone. Hal tersebut dapat terjadi karena stereotype dari masyarakat mengenai pengguna Iphone tersebut memang masih hadir dalam kehidupan masyarakat, mungkin karena harga Iphone yang tergolong mahal juga dan menawarkan fitur yang berbeda dari smartphone lainnya.

Benar kak Sherly, saya juga kerap menemui orang-orang yang seperti itu. Mereka menggunakan Iphone, entah asli atau palsu, hanya untuk mendapat pengakuan dari orang lain dan dicap sebagai orang borjuis. Hal tersebut juga saya temukan pada pembelian motor terbaru dan mengikuti tren. Mereka dari ekonomi pas-pas an, lalu membeli dengan sistem kredit, hanya karena ingin mendapatkan pengakuan dari tetangga sekitar.

1 Like

Wah stereotip ini bener adanya kok, di lingkungan mahasiswa seperti kita pasti ada yang seperti ini. Gak memungkiri bahwa kadang aku pun berpikiran seperti ini untuk menilai orang pertama kali, tapi tidak selamanya seperti itu ya teman-teman. Bener juga bahwa banyak tipe smartphone yang lain yang bahkan harganya melebihi iPhone. Aku rasa stereotipe ini ada karean rata-rata harga iPhone itu mahal, sedangkan harga merk lainnya itu bisa menyeseuaikan dengan berbagai macam harga.
Selain itu juga, banyak fitur Apple yang hanya dimiliki pengguna smartphone ini. Jadi kaya menimbulkan kesan ‘ekslusif’ kepada pengguna iPhone.