Bahaya kandungan detergen pasta gigi pada kesehatan

Menyikat gigi adalah salah satu fondasi utama untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi. Namun hati-hati. Pasta gigi favorit Anda mungkin bisa berbalik menjadi bumerang bagi kesehatan tubuh. Kandungan detergen pasta gigi dilaporkan terkait dengan segudang masalah kesehatan. Mengapa begitu?

Anda mungkin pernah sesekali mengalami luka atau sariawan kecil di mulut akibat kebiasaan menggosok gigi terlalu keras. Namun apabila Anda masih suka sariawan meski cara menyikat gigi Anda sudah benar, bisa jadi ini disebabkan oleh kandungan detergen pasta gigi Anda.
Parahnya lagi, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Dentistry Norwegia menyebutkan bahwa SLS secara khusus dapat menghambat fungsi mineral fluoride untuk mencegah gigi berlubang.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Dentistry juga menyebutkan bahwa penggunaan SLS sebagai detergen pasta gigi paling berisiko menyebabkan iritasi pada jaringan lunak dalam rongga mulut dibandingkan pasta gigi yang mengandung detergen jenis cocoamidopropyl-betaine (CAPB). Sementara itu, pasta gigi bebas detergen sama sekali tidak menyebabkan iritasi.

Hal senada juga ditemukan para peneliti yang mempublikasikan hasil penelitiannya dalam Journal of Oral Disease pada tahun 2012. Mereka melaporkan bahwa kandungan SLS dalam pasta gigi menyebabkan sariawan berulang, serta efek rasa nyeri yang lebih menyakitkan dibandingkan dengan pasta gigi yang tidak mengandung SLS.
Menurut American College of Toxicology, SLS yang tertelan dapat bertahan dalam tubuh hingga 5 hari dan bisa terus menumpuk dalam jantung, hati, paru-paru, dan otak semakin sering Anda menggosok gigi.
Ketika berinteraksi dengan bahan kimia lainnya, sodium laurel sulfate dapat berubah menjadi nitrosamin. Nitrosamin adalah agen karsinogen kuat yang menyebabkan tubuh menyerap nitrat berbahaya.