Bagaimana penyebaran penyakit Chlamydia ? Apa gejala klinis yang ditimbulkan? Bagaimana pengobatannya?

Feline chlamydiosis (Chlamydophila), dikenal juga dengan sebutan feline pneumonitis (Radang paru-paru pada kucing), menyebabkan gangguan saluran pernafasan bagian atas yang relatif ringan tetapi kronis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia psitacii (Chlamydophila felis).

Bakteri Chlamydia terdapat di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit pada sekitar 5 - 10 % dari seluruh populasi kucing. Penyakit ini sering menyerang kucing muda (kitten umur 2 - 6 bulan), tempat penampungan hewan atau tempat dengan populasi kucing lebih dari satu. Wabah sering terjadi pada pemeliharaan kucing yang terlalu padat, nutrisi yang kurang baik dan tempat/kandang dengan ventilasi yang kurang. Bakteri yang menyebabkan chlamydiosis menular ke kucing lain melalui cairan pilek atau kotoran mata, penularan biasanya melalui beberapa cara sebagai berikut : Kontak dengan objek yang terkontaminasi bakteri seperti kandang, makanan, tempat makan/minum, pakaian pemilik dan tangan pemilik. Kontak dengan mulut, hidung atau kotoran mata kucing yang terinfeksi.Bersin dan batuk yang bisa menyebarkan virus dalam radius 3.5 meter.

Tanda-tanda penyakit ini baru muncul bila bakteri menyerang mata dan saluran pernafasan. Tanda-tanda yang umum biasanya berupa: Kurang atau hilangnya nafsu makan, batuk, sesak nafas atau kesulitan bernafas, demam, radang paru-paru ( pada kitten umur 2-4 bulan dapat menyebabkan kematian), hidung berwarna merah disertai pilek, bersin-bersin, mata merah, bengkak dan berair

Temui dokter hewan untuk memastikan penyakit ini menyerang kucing dan mendapat obat yang sesuai. Penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik tetrasiklin. Mata yang sakit dapat diobati dengan salep mata yang mengandung tetrasiklin. Umumnya pengobatan berlangsung selama beberapa minggu sampai 6 minggu tergantung keparahan penyakit. Segera diobati sebelum mata mengalami kerusakan permanen. Hati-hati dengan jenis obat tetes/antibiotik tertentu karena dapat memperparah kerusakan mata. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan. Selalu bersihkan mata dan hidung yang kotor, ini dapat mempercepat kesembuhan. Suapi kucing bila nafsu makannya hilang. Kucing yang sakit harus diisolasi agar penyakitnya tidak menulari kucing lain.