Bagaimana Musang Pandan kawin?

image

Salah satu ciri makhluk hidup ialah memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan. Dengan memiliki keturunan, populasi makhluk hidup tentu akan tetap terjaga dan terhindar dari ancaman kepunahan. un sama halnya dengan musang pandan. Untuk mendapatkan keturunan musang pandan, tentu saja perlu dilakukan proses perkawinan. Dan untuk mengawinkannya dibutuhkan bantuan kita sebagai majikan yang memeliharanya.

untuk mengawinkannya dibutuhkan bantuan kita sebagai majikan yang memeliharanya.

  1. MEMILIH MUSANG PANDAN YANG AKAN DIKAWINKAN
    Musang pandan yang akan dikawinkan harus merupakan musang pandan yang telah memasuki fase kesuburannya. Jangan memilih musang yang terlalu tua dan jangan pula yang terlalu tua, karena pastinya terlalu banyak resikonya.
    Biasanya, Musang Pandan betina akan memasuki fase kesuburannya pada usia sekitar 8 bulan. Hal tersebut akan ditandai dengan adanya darah yang keluar kelamin musang pandan betina atau lebih dikenal dengan menstruasi (estrus).
    Namun, usia paling tepat untuk mengawinkan musang pandan adalah ketika musang pandan memasuki usia sekitar 1 tahun. Pada saat itu, musang pandan akan sedang matang-matangnya dan sangat baik untuk dikawinkan.
    Selain itu, proses perkawinan sebaiknya dilakukan sekitar 4 hari setelah musang pandan betina mengalami menstruasi (estrus). Karena pembuahan sel telur akan gagal jika dilakukan ketika musang betina dalam keadaan mestruasi.
  2. MENCOCOKAN MUSANG PANDAN DAN BETINA
    Setelah mengetahui musang pandan mana yang telah memasuki fase kesuburannya, maka poin selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mencocokan musang pandan jantang dengan musang pandan betina.
    Diperlukan kecocokan antara musang pandan jantang dengan betinanya. Sebab jika seandainya kedua ekor musang tadi tidak merasa cocok, mereka tidak akan melakukan proses perkawinan, melainkan akan saling serang menyerang.
    Untuk itu, cobalah menempatkan kedua musang pandan yang akan dikawinkan dalam dua kandang berbeda, kemudian disimpan secara bersebelahan. Atau bisa pula menyimpannya dalam satu kandang yang diberi sekat di tengahnya. Dari kedua cara tadi, kita akan mengetahui kecocokan di antara kedua ekor musang yang akan dikawinkan tadi.
  3. MULAI MENCAMPURKAN MUSANG PANDAN DALAM SATU KANDANG
    Setelah dirasa cocok antara musang pandan jantan dengan musang pandan betina, maka tahap selanjutnya adalah mulai mencampurkannya dalam satu kandang. Jangan lupa untuk memilih kandang dengan ukuran yang cukup besar agar keduanya merasa nyaman.
    Perlu diingatkan, di awal-awal ketika dicampurkan, tak jarang kedua ekor musang pandan akan berkelahi. Musang pandan betina akan sedikit lebih agresif dari biasanya dan sering memberikan serangan terhadap pejantannya.
    Namun, perlahan tapi pasti, musang jantan akan segera menaklukan musang pandan betina. Perkawinan pun akan segera terjadi dan berlangsung sepanjang hari secara berulang kali. Biasanya perkawinan akan terjadi di hari ketiga setelah dicampurkan antara musang pandan dengan betina dalam satu kandang.
  4. MEMISAHKAN MUSANG PANDAN JANTANG DENGAN MUSANG PANDAN BETINA KEMBALI
    Setelah melakukan perkawinan, kemungkinan besar akan kembali terjadi pertengkaran di antara keduanya. Demi menjaga keselamatan janin, segera pindahkan musang pandan jantan ke kandang lain.
  5. MASA KEHAMILAN MUSANG PANDAN BETINA
    Jika seandainya musang pandan betina berhasil dibuahi, maka kehamilan pun akan terjadi. Masa kehamilan pada musang pandan normalnya berlangsung selama kurang lebih hari sampai menuju fasa kelahiran.
    Untuk mengetahui bahwa musang pandan betina tersebut sudah hamil atau belum, tentu saja ciri-ciri yang paling paling jelas ialah bentuk perutnya yang terlihat semakin membuncit. Semakin hari, perut musang pandan betina akan semakin membesar.