Bagaimana morfologi dan perilaku Linsang?

Secara sepintas, morfologi Linsang terlihat mirip seperti kucing, hanya mempunyai badan yang lebih panjang, dengan kaki pendek, memberikan penampilan yang rendah.

Semua spesies Linsang memiliki tubuh kekuningan dengan belang-belang hitam (garis-garis, bercak dan noda), meskipun distribusi dan sifat belangnya bervariasi antar spesies. Ukuran tubuh Linsang sekitar 30 cm, dengan ekor yang panjangnya dua kali lipat dari panjang badan. Linsang bergerak sangat gesit dan cekatan, baik saat di daratan, maupun saat memanjat di pepohonan.

Saat mengintai mangsa, hewan asli Indonesia ini mengendap-endap dan merangkak dengan perut menyentuh tanah untuk kemudian menerkam mangsanya dengan tiba-tiba. Dari karakteristiknya tersebut hewan dengan nama latin Prionodon linsang ini kerap juga dijuluki sebagai ‘Macan Luwak’ atau ‘Musang Congkok’. Linsang aktif di malam hari (nokturnal), umumnya penghuni pohon soliter. Mereka adalah karnivora, makan tupai, tikus dan binatang pengerat lainnya, burung kecil, kadal dan bahkan serangga. Linsang terdiri atas dua spesies yaitu Prionodon pardicolor atau Spotted Linsang yang hidup di daratan Asia dan Prionodon linsang atau Banded Linsang yang hidup di Indonesia (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan), Brunei Darussalam, Malaysia, Myanmar, dan Thailand. Linsang menghuni hutan hujan tropis di dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian hingga 2000 meter dpl.