Virus Nipah terkait erat dengan virus Hendra (pertama kali dijelaskan pada 1994 di Australia), dan kedua virus itu termasuk ke dalam genus Henipavirus di keluarga Paramyxoviridae.
Deskripsi
Virus Nipah dapat menyebabkan penyakit fatal pada manusia dan hewan (babi, kuda, anjing, kucing) dan karena itu merupakan masalah kesehatan masyarakat dan dokter hewan.
Rubah terbang (kelelawar buah dari genus Pteropus ) adalah inang alami untuk virus Nipah, tetapi infeksi pada kelelawar tidak menyebabkan penyakit yang nyata.
Lokasi terjadinya
Virus Nipah pertama kali dideskripsikan setelah wabah besar penyakit pada babi dan manusia di Malaysia pada awal tahun 1999. Wabah tersebut mengakibatkan kematian 105 dari 256 kasus manusia dan pemusnahan lebih dari 1 juta babi.
Sejak itu telah ada laporan teratur dari kelompok kasus pada manusia di Bangladesh dan India. Berbeda dengan wabah Malaysia, beberapa kelompok ini tampaknya melibatkan transmisi langsung bat-manusia, dan beberapa memiliki transmisi manusia yang nyata.
Bukti infeksi dengan Nipah atau virus terkait telah ditemukan pada kelelawar dari Indonesia ke Afrika.
Pengendalian
Selama wabah penyakit pada babi di Malaysia, penyebaran infeksi dengan mudah dikontrol oleh berbagai tindakan, termasuk mengkarantina tempat yang terinfeksi, mengendalikan pergerakan hewan, memusnahkan babi, mengubur atau membakar bangkai yang terinfeksi dan dekontaminasi.
Hubungan dengan manusia
Infeksi virus nipah pada orang dapat tanpa gejala, atau dapat menghasilkan spektrum manifestasi klinis, dari demam, nyeri otot dan muntah, hingga pneumonia dan ensefalitis. Gejala-gejala neurologis kronis dan relaps / rekuren encephalitis telah dicatat. Tingkat kematian kasus pada orang diperkirakan 40-75%.
Saat ini tidak ada pengobatan yang efektif untuk infeksi virus Nipah dan vaksin tidak tersedia.