Bagaimana cara pemberian pupuk susulan?

Pupuk susulan

Saya ingin menanyakan bagaimana cara pemberian pupuk susulan yang tepat selain itu adakah saran-saran produk apa yang dapat diberikan. mohon dijawab ya

1 Like

Pupuk susulan biasa diberikan sekitar seminggu sekali, nah untuk ukuran dosisnya dapat disesuaikan dengan jenis pupuk dan tanamannya. kalo rekomendasi pupuk, untuk pupuk dasar bisa pakai pupuk kandang, selanjutnya bisa gunakan npk untuk kesuburan tanaman, namun kalau ingin organik bisa menggunakan air cucian beras atau poc hasil kompos

Pada dasarnya, pemberian pupuk susulan terbagi menjadi 3 fase yaitu fase vegetatif (pertumbuhan awal), fase generatif (pembungaan dan pembuahan) serta fase pembesaran atau pematangan buah.

Pada dasarnya, aplikasi pupuk susulan harus dilakukan dengan tepat cara, tepat dosis, tepat waktu, tepat jenis, dan tepat lokasi agar unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat diserap tanaman dengan efektif dan tanaman menyerap unsur hara dengan optimal.

1. Pupuk Susulan Pada Fase Pertumbuhan Awal (Vegetatif)

Pemupukan susulan yang diberikan pertama kali adalah pada fase pertumbuhan atau fase vegetatif. Pada fase pertumbuahan awal ini, sistem imun tanaman belum terbentuk sempurna. Selain itu kadar fitohormon tanaman seperti auksin masihlah sangat tinggi sehingga laju pertumbuahnnya akan sangat pesat. Pada fase awal ini sebenarnya unsur yang paling dibutuhkan tanaman adalah Nitrogen.

Akan tetapi, penting untuk diperhatikan, bahwa karena sistem imun tanaman yang masih lemah, membuat tanaman menjadi rentan terhadap serangan penyakit, padahal Nitrogen ini selain menyuburkan tanaman juga akan menyuburkan jamur serta bakteri patogen (jahat). Oleh karena itu kita harus memberikan asupan unsur hara yang seimbang dan sesuai porsi. Interval pemberiannya adalah 7-10 hari sekali dan sebaiknya dilakuakn setelah pengairan.

Jangan lupa untuk memperhatikan unsur mikro tanaman dengan pemberian secara kocor maupun semprot menggunakan pupuk cair yang banyak dijual di toko pertanian. Pemupukan ini dilakukan hingga tanaman memasuki vase generatif (berbunga).

2. Pupuk Susulan Pada Fase Pembungaan (Generatif)

Tanaman akan memasuki fase generatif sangat tergantung pada jenis tanamannya. Pada saat berbunga, kebutuhan nutrisi tanaman harus diatur ulang. Pupuk dengan kandungan P yang tinggi merupakan jenis pupuk yang direkomendasikan pada fase ini mengingat unsur pembentuk bunga adalah unsur Fosfor (Phospat). Kebutuhan pupuk N dapat dikurangi pada fase ini.

3. Pupuk Susulan Pada Fase Pengisian Buah

Setelah melewati fase pembungaan maka tanaman akan memasuki fase pengisian buah atau umbi. Pupuk dengan kandungan K yang tinggi merupakan jenis pupuk yang direkomendasikan pada fase ini mengingat unsur hara yang berperan penting dalam fasepengisian buah adalah Kalium. Terdapat dua buah kondisi disini, yaitu tanaman yang berbuah sekali dan tanaman yang berbuah lebih dari satu kali.

Untuk tanaman yang berbuah sekali seperti padi, jagung, semangka, melon dsb, maka unsur hara yang perlu ditingkatkan adalah Kalium. Unsur N dan P dikurangi agar tanaman hanya fokus membesarkan buah dan tidak membentuk tunas maupun bunga baru.

Untuk tanaman yang berbuah lebih dari satu kali (bunga dan buah tumbuh saling susul menyusul) seperti cabai, maka unsur Fosfor ataupun Kalium tetap harus sama-sama ditambah. Sedangkan unsur N bisa diturunkan.

1 Like

Terdapat dua fase pemupukan pada tanaman yaitu pupuk dasar dan pupuk susulan. Pupuk dasar dilakukan pada saat awal pengolahan dan persiapan lahan (biasanya pemupukan dasar dilakukan dengan menambah pupuk kandang pada saat persiapan lahan). Sedangkan pupuk susulan diberikan setelah tanaman sudah ditanam di lahan dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi selama tanaman tumbuh dan berkembang.

Biasanya pupuk susulan yang diaplikasikan adalah pupuk anorganik seperti ZA, SP, KCL, PHONSKA, MUTIARA, KNO dll dimana jika palikasi pupuk anorganik tersebut berlebihan dosisnya akam berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar dan pada tanaman sendiri. Maka dari itu, dalam pengaplikasian pupuk usalan harus memperhatikan dosis dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Umunya pemberian pupuk susulan dilakukan dalam 3 fase yaitu fase vegetatif (pertumbuhan awal), generatif (pembungaan dan pembuahan) serta fase pembesaran atau pematangan buah. Berikut penjelasannya:

  1. Fase Vegetatif (pertumbuhan awal): Pada fase vegetatif ini unsur yang paling dibutuhkan tanaman adalah Nitrogen. Biasanya pemberian pupuk susulan berupa pupuk NPK seperti Phonska atau Mutiara setelah 1 minggu tanam. Interval pemberian pupuk susulan adalah 7-10 hari sekali dan dilakukan setelah pengairan.
  2. Fase Generatif (pembungaan dan pembuahan): setelah memasuki fase generatif pemupukan susulan dilakukan dengan menyesuaikan unsur yang dibutuhkan pada fase ini. Pada fase generatif unsur yang penting untuk membentuk bunga yaitu unsur Fosfor (Phospat) dan menurunkan Nitrogennya. Maka dari itu, pemberian pupuk susulan berupa NPK tetap ditambahkan namun menambahkan SP-36 dengan perbandingan 1 : 1 (1 kg NPK PHONSKA + 1 kg SP-36) karena memang unsur P pada fase ini adalah yang paling dibutuhkan. Namun penambahan pupuk susulan lagi-lagi harus tetap memperhatikan dosis dan kebutuhan tanaman. Interval pemberian pupuk dilakukan 7-10 hari sekali. Unsur mikro tetap diberikan dengan cara semprot atau kocor.
  3. Fase Pematangan buah : pada fase pematangan buah terdapat dua jenis pemberian pupuk yang difokuskan pada tanaman yang sekali berbuah dan tanaman yang lebih dari satu kali panen.
    • Tanaman yang sekali berbuah : unsur hara yang ditingkatkan adalah Kalium, unsur N dan P dikurangi agar tanaman hanya fokus membesarkan buah dan tidak membentuk tunas baru maupun bunga baru.
    • Tanaman yang lebih dari satu kali panen : baik unsur Fosfor/P ataupun Kalium tetap harus sama-sama ditambah sedangkan unsur N bisa diturunkan.
1 Like