Sakit tenggorokan juga dapat menyerang setelah kita mencabut gigi, lalu bagaimana cara mengatasinya?
Pencabutan gigi graham (molar) memang umumnya memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan gigi-gigi lainnya. Hal ini dikarenakan gigi graham melekat dengan kuat pada struktur di sekitarnya. Oleh karenanya, kerap terjadi peradangan bahkan yang bisa bertahan hingga 1-3 hari usai cabut gigi. Peradangan ini tidak hanya bisa menyebabkan nyeri, namun bisa juga gusi yang bengkak dan kaku rahang.
Akan tetapi, bila nyeri yang Anda rasakan sangatlah hebat, dan bertahan hingga lebih dari 3 hari pasca cabut gigi, sebaiknya Anda periksakan kembali keluhan Anda ke dokter gigi yang mencabut gigi Anda sebelumnya. Dikhawatirkan nyeri tersebut muncul akibat ada faktor lain, misalnya cidera syaraf, infeksi bekas cabut gigi, selulitis (infeksi jaringan lunak), gangguan tulang rahang, dan sebagainya.
Nyeri tenggorokan yang Anda rasakan bisa jadi muncul akibat penjalaran peradangan dari bekas cabutan gigi. Bisa juga, nyeri tersebut muncul akibat iritasi tenggorokan, misalnya ketika Anda terlalu banyak makan makanan pedas dan mengandung pemanis buatan. Refluks (naik kembali) asam lambung, infeksi virus atau bakteri, kemasukan benda asing (misalnya tertelan duri makanan), hingga keganasan mungkin juga menyebabkan nyeri tenggorokan.
Dengan pemeriksaan dokter secara langsung, kemungkinan penyebab nyeri di bekas cabut gigi dan nyeri di tenggorokan Anda umumnya bisa diketahui langsung ditangani dengan tepat. Atau bila perlu, mungkin juga dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis yang tepat untuk memperoleh tatalaksana lebih lanjut.
Sementara ini, Anda sebaiknya mengkonsumsi dulu obat-obat pasca cabut gigi yang diresepkan dokter dengan teratur. Kurangi mengunyah di sisi bekas cabut gigi, kunyah dulu makanan di sisi lain. Bila perlu, Anda sebaiknya mengkonsumsi makanan yang bertekstur lunak terlebih dulu. Rajinlah menyikat gigi dan berkumur dengan air garam untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik.