Apakah Hate Speech Kepada Selebriti atau Public Figure itu Wajar?

hate speech

Seperti yang Youdics tahu, dengan banyaknya media sosial yang berkembang kini banyak netizen yang melakukan hate speech atau ujuran kebencian kepada orang lain termasuk para selebriti. Meskipun kadang selebriti atau public figure itu tidak melakukan kesalahan. Apakah itu wajar atau sama-sama keterlaluan? Dan kenapa biasanya netizen melakukan hal itu? Apakah memang mengganggu kehidupannya?

1 Like

Tidak ada kata ‘wajar’ dalam menyakiti orang lain menurut saya, apapun alasannya, segala hal yang berakibat pada ‘menyakiti’ baik secara lahir maupun batin, bukan merupakan hal yang seharusnya dilakukan, dibenarkan ataupun diwajarkan kepada orang lain. Bukankah ada kata yang lebih baik untuk digunakan, atau bukankah tugas kita hanya mengingatkan bukan memaksakan kehendak kita atau sampai menghakiminya.
Apalagi jika disini, konteksnya ditujukan kepada seorang public figure , sebenarnya menurut saya, untuk apa kita repot-repot dan membuang waktu untuk itu, dia ( public figure ) memiliki tim management , keluarga, sahabat dan lainnya, yang dapat menilai, membantu mengarahkan dan mengontrol dia, tentang bagaimana ia harus bertindak dan lainnya. Kalaupun menurut kita (pelaku hate speech) bahwa si public figure tersebut melakukan hal yang kurang baik, apa dengan mengeluarkan atau melontarkan ‘hate speech’ merupkan hal yang baik? Dan menyelesaikan masalah?. Saya rasa, masyarakat Indonesia sepertinya memang jago jika urusan mencari kesalahan orang lain dan menghakimi, tapi akan buntu jika disuruh cari solusi. Lebih baik kita fokus saja kepada kehidupan kita dan menikatinya, selagi seseorang atau orang lain tidak menyakiti atau merugikan kita, untuk apa kita melakukan itu semua.

1 Like

Menurut saya tidak wajar. Saya setuju dengan pendapat diatas bahwa tidak ada kata “wajar” dalam menyakiti orang. Bagaimanapun selebriti juga manusia yang memiliki emosi jadi sudah seharusnya individu memperlakukannya dengan cara yang manusiawi bukan menghujatnya dengan hate speech . Ketika selebriti melakukan tindakan yang kurang pantas, boleh untuk memberikan kritik yang membangun ke selebriti, namun jangan lupa disertai dengan solusi agar ke depannya selebriti dapat menjadi lebih baiik lagi. Namun, jika selebriti tidak mendengarkan masukan-masukan tersebut dari netizen, maka itu sudah bukan urusan netizen lagi karena kita sudah mengingatkan mereka sebagai sesama manusia. Toh juga tidak akan mempengaruhi kehidupan personal netizen bukan? Sedangkan alasan netizen melakukan hate speech mungkin untuk bersenang-senang semata serta menjadi alat untuk melampiaskan amarah serta tekanan yang mereka alami di real life . Selain itu, terkadang netizen melihat selebriti sebagai citra ideal yang mereka inginkan, sehingga jika selebriti melakukan kesalahan maka netizen akan merasa marah karena selebriti merusak citra ideal yang mereka inginkan.

1 Like

Kalau dipandang dari sudut media sosial memang hate speech wajar terjadi karena memang platform ini luas yang dibisa diakses siapapun, tapi meski begitu sebagai manusia aku tetap tidak mendukung adanya hate speech ini karena tindakan ini banyak menimbulkan efek buruk bagi korban dan memiliki masalah yang berbuntut panjang hanya karena hate speech ini.

Alois Nugroho (2016) mengutip dari Rita Kirk Whillock dalam esainya yang berjudul “ Ethical Considerations of Civil Discourse : The Implication of The Rise of Hate Speech” menyebutkan bahwa pesan kebencian pada hakikatnya adalah “anihilis retoris” terhadap lawan. Hal ini berarti meski hanya berupa runtutan kata-kata dalam bentuk kalimat singkat, pesan kebencian itu bertujuan untuk mematikan lawan dan bisa terjadi dalam waktu yang singkat. Banyak kasus terjadi di mana orang merasa depresi akibat mendapatkan pesan kebencian di media sosial hingga berujung paling fatal. Korban memilih untuk mengakhiri hidupnya. Media baru bagaikan menjadi bumerang, tidak hanya para korban yang dapat mengalami dampak negatif, pelaku juga dapat mengalami hal serupa yaitu munculnya perasaan bersalah berkepanjangan yang dapat mengganggu sisi psikologis.

Sebagai negara yang mengusung demokrasi, Indonesia menerapkan kebebasan berpendapat bagi seluruh rakyatnya. Namun hate speech bukan termasuk freedom of speech karena dalam ujaran kebencian selalu ada kata yang menyinggung orang lain dan itu sudah termasuk ke dalam kejahatan bullying.

Apalagi di Indonesia sudah menetapkan dalam UU ITE Pasal 28 Ayat 2, setiap orang dilarang “dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).”

Harusnya semakin sadar dan paham akan aturan ini.

Referensi

https://kumparan.com/sasanastasiaa/fenomena-hate-speech-si-pesan-penebar-kebencian-di-dunia-media-sosial-1uTIxDAK8Q9/3

Stop 'Hate Speech' di Media Sosial!

1 Like

Saya sangat setuju dengan pernyataan ini. Hate speech, untuk siapapun dan dengan alasan apapun merupakan tindakan yang menurut saya tidak layak untuk dilakukan ke sesama manusia. Memang benar adanya bahwa media sosial sangat mendukung adanya freedom of speech atau kebebasan dalam berpendapat, namun sebagai manusia yang beradab, tidak seharusnya menggunakan platform tersebut untuk memberikan hate speech ke siapapun. Meskipun public figure merupakan sosok yang dianggap ideal bagi masyarakat, namun ada dasarnya, public figure adalah seorang manusia biasa yang memiliki kekurangan dan bisa melakukan kesalahan. Apabila ingin menyampaikan pendapat atau kritik kepada mereka, seperti memperlakukan manusia pada umumnya, tentu harus manusiawi.

1 Like