Apakah ada perbedaan stand up comedy yang ada di indonesia dan di negara lain, jika ada jelaskan perbedaannya ?

Antar satu negara dengan negara lain memiliki kebudayaan dan ciri khasnya masing-masing. Lalu apakah ada perbedaan stand up comedy yang ada di indonesia dan di negara lain, jika ada jelaskan perbedaannya ?

Ramon Papana, dalam bukunya yang berjudul “Buku Besar Stand Up Comedy Indonesia” menuturkan bahwa ia sudah mulai memperkenalkan stand-up comedy sejak tahun 90-an. Namun saat itu bisa dibilang stand-up comedy masih sangat sepi peminat. Maklum, ia membawa stand-up comedy yang original dari Amerika dengan segala kultur dan pengaruhnya. Hal tersebutlah yang mungkin menjadi penyebab sepinya peminat stand-up comedy pada dekade tersebut.

Perbedaan kultur komedi yang terpengaruh secara luas oleh kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dengan Amerika membuat selera humor mereka pun berbeda. Itu sebabnya Ramon harus memutar otak meracik sedemikian rupa stand-up comedy sehingga bisa cocok dan dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.

Stand up comedy di Indonesia yang kita kenal sekarang pun bukan gaya stand-up comedy seperti di negara asalnya. Hal tersebut adalah hasil pengembangan dan penyesuaian dengan budaya masyarakat yang ada. Di samping itu, Indonesia masih belum bisa lepas dari komedi tradisional seperti ludruk dan lenong. Sehingga bahkan stand-up comedy pun terpengaruh hal tersebut.

Di Indonesia masih banyak yang menyalah artikan stand-up comedy sebagai lawak tunggal, karena formatnya yang berupa one man show. Padahal menurut Ramon juga, stand-up comedy sangat berbeda dengan lawak tunggal yang masih kental dengan slapstick karena terpengaruh budaya komedi tradisional itu tadi.