Penggunaan media sosial memang mempengaruhi kesehatan mental, berikut adalah cara menjaga kesehatan mental dalam bermain media sosial, yaitu:
- Batasi waktu dan tempat penggunaan media sosial
Mulailah untuk mengurangi bermain ponsel saat sedang bermain atau berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, nikmatilah quality time yang ada. Begitu juga saat sudah waktunya makan, tidur, bekerja dan belajar. Karena kamu hidup di dunia nyata bukan di dunia maya.
- Terapkan periode detoks
Beberapa riset menemukan bahwa lima hari hingga sepekan tanpa penggunaan Facebook dapat menurunkan tingkat stres dan justru meningkatkan kepuasan hidup. Pun demikian dengan penerapan detoks berupa penggunaan media sosial seperti Facebook dan Instagram yang hanya selama 10 menit per hari selama tiga minggu yang ternyata berdampak pada menurunnya rasa kesepian dan depresi. Kamu yang terbiasa menggunakan media sosial mungkin akan merasa sulit untuk memulainya. Namun, manfaat detoks ini senilai dengan kesehatan mentalmu. Lagi pula, ada banyak hal produktif lain yang dapat kamu lakukan dalam kehidupan nyata, bukan?
- Berinteraksi dalam dunia nyata
Mengucapkan selamat kepada sepupumu yang baru saja melahirkan via DM Instagram bukan hal yang salah kok. Namun, pastikan kamu pun datang berkunjung di kehidupan nyata selagi memungkinkan. Jangan sampai kamu hanya mampu bermanis-manis dan aktif di media sosial, tetapi justru berlaku sebaliknya di kehidupan nyata.
- Berdiskusi jujur dengan diri sendiri
Tak banyak yang benar-benar menyadari bahwa media sosial menjadi tempat pelarian saat kondisi sedang tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Seperti contoh, kamu mungkin secara autopilot akan membuka Instagram saat sedang suntuk dengan pekerjaan dan tanpa sadar menghabiskan waktu 20 menit berikutnya melihat-lihat ‘kehidupan’ orang lain di platform tersebut. Atau boleh jadi, untuk mengatasi rasa kecanggungan atau ketidaknyamanan saat berkomunikasi dengan seseorang, kamu sengaja memilih media sosial sebagai pelarian.
- Amati perasaan yang kamu alami
Lakukan percobaan ini terhadap diri sendiri, bandingkan perasaan yang kamu rasakan saat online di salah satu media sosial dalam kurun waktu yang berbeda. Seperti contoh, amati perasaanmu setelah online di Instagram selama 10 menit dan 30 menit. Mana yang membuatmu jadi lebih stres atau justru lebih baik?
- ‘Beberes’ akun
Di awal-awal dulu, kamu mungkin tak memperhatikan siapa yang menjadi teman atau di kontak following media sosialmu. Boleh jadi, ada pula beberapa aku yang dulunya menghibur, mengedukasi, atau membuatmu merasa lebih baik, tetapi kini tak lagi memberi dampak yang demikian. Tak ada salahnya kamu mengambil tindakan stop following, unfriend, mute , dan sebagainya. Akunmu, aturanmu. Selektiflah dalam memilih dan memilah lingkaran sosialmu di dunia maya untuk menjaga kesehatan mentalmu dalam kondisi yang baik.
Pada dasarnya, media sosial bukanlah sumber utama penyebab terganggunya kesehatan mental, melainkan kurang bijaknya penggunaan yang dilakukan. Bagaimanapun, toh media sosial merupakan benda mati yang tak akan memberi dampak apa pun bila kamu tak mengoperasikannya, bukan?
Referensi
Salfatira, S. (2020). Ini 6 Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Mental dari Media Sosial, Coba deh! Diakses pada 10 September 2021.