Apa yang sebaiknya tidak perlu diposting di sosial media kita?

Hallo youdics!
Saat ini siapa sih orang yang tidak memiliki akun sosial media? sepertinya hampir semua orang dari berbagai usia bermedia sosial. Seseorang kini dapat dengan mudah membuat sebuah akun sosial media, tujuan dari adanya sosial media sendiri adalah sebagai sarana komunikasi untuk menghubungkan antar pengguna dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Namun kita juga harus menggunakan media sosial dengan bijak dan berhati-hati, semua orang kini dapat melihat aktivitas kita melalui akun media sosial yang kita miliki segala postingan yang kita upload dengan mudahnya orang lain dapat “like” dan “share” postingan kita ke akun media sosial milik orang lain yang kita tidak kenal, sosial media juga dapat meninggalkan jejak digital oleh karena itu haruslah berhati hati dalam memakai sosial media.

Menurut kamu, apa sih yang sebaiknya tidak perlu diposting di sosial media kita?

2 Likes

Media sosial atau social media memang telah menjadi bagian dari kehidupan mayoritas individu saat ini karena berperan aktif sebagai sarana untuk mencari hiburan, mendapatkan informasi, berbagi informasi, dan sebagainya. Media sosial digemari oleh mayoritas orang karena menawarkan fitur yang dapat berinteraksi dengan banyak pengguna secara mudah, cepat, serta dapat dilakukan dari dan kemanapun penggunanya berada. Para pengguna bisa berhubungan dengan komunitas-komunitas virtual lainnya, baik itu dengan keluarga, teman, rekan kerja, dan bahkan dengan orang yang sama sekali tidak mereka kenal dari seluruh penjuru dunia.

Namun, kita perlu selalu waspada bahwa media sosial juga memiliki risiko efek samping atau dampak negatif yang mengancam penggunanya. Terdapat berbagai ancaman keamanan yang didapatkan dari penggunaan media sosial baik berupa ancaman kecil hingga ancaman yang sangat berbahaya, seperti pembocoran informasi pribadi, pencurian data pribadi, peretasan akun, pelecehan dan perundungan secara online , dan masih sangat banyak lagi. Selain itu, tidak sedikit pula kasus pengungkapan riwayat atau jejak digital yang pernah dibagikan di masa lalu yang berpotensi mengganggu atau menghambat kehidupan kita di saat ini.

Oleh karena itu, diperlukan penetapan standar hal-hal yang tidak perlu untuk dibagikan di media sosial. Memang standar tersebut dapat berbeda-beda pada setiap individu karena kita sendiri yang mengetahui batasannya. Menurutku, kita harus mencegah untuk membagikan hal-hal yang mengandung privasi, aib, dan berpotensi merugikan diri kita saat ini maupun di masa depan. Hal seperti itu sangat penting karena tidak sedikit tempat kerja yang menelusuri riwayat atau jejak digital karyawannya di media sosial, atau pihak-pihak lain yang memanfaatkan jejak digital kita sebagai penguat kesalahan kita.

Sumber

Revilia, D., & Irwansyah, I. (2020). Literasi media sosial: Kesadaran keamanan dan privasi dalam perspektif generasi milenial. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 24(1), 1-15.

Yap ini merupakan bahasan yang sering kita jumpai, mengingat bahwa pada zaman sekarang penggunaan media sosial sudah sangat marak bagi khalayak. Karena kemudahan aksesnya yang bisa hanya dari smartphone saja. Namun, perlu diingat bahwa bermain sosial media, atau mungkin lebih tepatnya smartphone ini bersifat adiktif atau bisa menyebabkan kecanduan. Kenapa? Karena fitur-fitur didalamnya bisa memberikan kebahagiaan dan kesenangan secara instan. Terutama pada sosial media, baik itu disaat kita ingin segera membagikan momen yang sedang kita alami, ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan orang lain, ingin mencari informasi yang sedang hangat terjadi, ingin mencari hiburan, sosial media jawabannya.

Kadang, kebahagiaan dan kesenangan inilah yang sering kita “tuhankan”, sehingga kita lupa akan batasan-batasan yang ada hanya demi mendapatkan kesenangan semata dalam bersosial media. Maka dari itu, kita perlu meningkatkan self-control terhadap penggunaan smartphone, terlebih lagi terhadap penggunaan sosial media. Beberapa hal yang tidak sepatutnya kita sebarkan di media sosial kita adalah segala hal yang berkaitan tentang privasi dan juga aib kita. Untuk apa kita mengupload hal tersebut kepada khalayak luas? Itu mungkin malah bisa menjadi boomerang untuk kita sendiri. Orang lain jadi tahu apa kelemahan kita dan bisa memanfaatkannya di kemudian hari. Mungkin untuk curhat mengenai suatu masalah tertentu yang sepele bisa, namun tidak perlu masalah yang terlalu deep. Karena mungkin saja teman kita di sosial media yang berbaik hati memberikan solusi bagi masalah yang sedang kita hadapi, atau mungkin bisa memberikan simpati dan doa kepada kita, syukur-syukur mereka juga mau membantu kita.