Apa yang dimaksud dengan Mimesis?

Plato sebagai sorang Filsuf dam Matematikawan, meninggalkan banyak sekali pandangan dan ide dalam hidupnya. Dalam bidang sastra pun, Plato meninggalkan sebuah gagasan bernama Mimesis. Apakah itu?

Mimesis adalah sebuah proses peniruan. Pengertian mimesis (Yunani : perwujudan atau jiplakan) pertama-tama digunakan dalam teori-teori tentang seni seperti diutarakan oleh Plato dan Aristoteles. Mimesis dari abad ke abad sangat mempengaruhi teori-teori mengenai seni dan sastra di Eropa.

Mimesis pertama kali dijumpai dalam karangan Plato tentang Negara. Plato memperlihatkan sikapnya yang negatif terhadap seni, karena menurut Plato, seni hanya menyajikan suatu ilusi tentang kenyataan dan tetap jauh dari kebenaran. Jalan pikiran Plato adalah sebagai berikut, dalam kenyataan yang dapat diamati, setiap benda mencerminkan suatu ide yang asli, terdapat aneka macam bentuk ranjang dan meja, tetapi itu semua berasal dari ide atau gambar induk mengenai sebuah ranjang dan sebuah meja.

Bila seorang tukang membuat sebuah ranjang, ia menjiplak ranjang seperti terdapat dalam dunia ide-ide. Jiplakan selalu tidak menyamai aslinya. Kenyataan yang dapat kita amati dengan panca indera selalu kalah dengan dunia ide. Tetapi seorang tukang lebih dekat dengan kebenaran daripada seorang pelukis atau penyair. Mereka menjiplak kenyataan yang dapat disentuh dengan panca indera. Atau dengan kata lain, mereka menjiplak suatu jiplakan, membuat copy dari sebuah copy. Jiplakan mereka tidak bermutu. Satu-satunya yang dapat mereka capai ialah gambar-gambar yang kosong, yang mengambang.