Apa yang anda ketahui tentang Rubah Merah?

Rubah merah (Vulpes vulpes) adalah mamalia pada ordo karnivora. Di Britania Raya dan Irlandia, rubah merah disebut “rubah” pada tempat yang tidak terdapat kanid liar asli. Rubah ini habitatnya terletak di Kanada, Alaska, Amerika Serikat, Eropa, Afrika Utara dan Asia, termasuk Jepang. Rubah merah diperkenalkan di Australia pada abad ke-19. Seperti namanya, bulu rubah ini berwarna merah kecoklatan.

Rubah merah (red fox; Vulpes vulpes) adalah nama dari spesies rubah yang mudah dikenali dengan melihat bulunya yang berwarna dominan merah. Tubuh bagian bawahnya berwarna putih, sementara kaki bagian bawahnya berwarna hitam. Rubah merah memiliki persebaran yang luas karena hewan ini bisa ditemukan di semua wilayah yang terletak di sebelah utara khatulistiwa. Belakangan, ketika orang-orang Inggris bermigrasi ke Australia & Kepulauan Falkland, mereka juga turut membawa rubah merah untuk olah raga berburu sehingga sejak itu, rubah merah juga bisa ditemukan di kedua daerah tadi.

Rubah merah sepintas memiliki penampilan yang mirip dengan anjing & serigala. Hal yang wajar karena ketiga hewan tadi sama-sama termasuk dalam famili Canidae. Namun, rubah merah memiliki ciri-ciri fisik khusus yang membuatnya berbeda dari kerabat-kerabatnya tadi. Rubah merah memiliki moncong yang panjang & sempit, ekor dengan bulu / rambut yang tebal, pola hidup menyendiri (serigala memiliki kebiasaan membentuk kelompok kecil), tubuh yang lebih kecil daripada serigala, & perilaku yang tidak seagresif serigala. Perbedaan lain, jika anjing & serigala bisa mengeluarkan suara lolongan panjang, rubah merah tidak bisa.

Tidak seperti namanya, walaupun rubah merah pada umumnya memang memiliki bulu berwarna dominan merah, rubah merah dengan tipe pewarnaan selain merah juga bisa ditemukan. Ada 2 tipe pewarnaan selain merah yang sudah diketahui. Yang pertama adalah rubah merah dengan warna cokelat & garis hitam di bagian punggungnya. Sementara tipe pewarnaan kedua adalah tipe “perak” yang aslinya merupakan kombinasi dari warna abu-abu & hitam. Rubah merah yang hidup di sebelah utara umumnya memiliki ukuran tubuh lebih besar & bulu lebih terang daripada rubah yang hidup di selatan.

Rubah merah adalah hewan yang oportunis & mau memakan hewan apapun yang ada di sekitarnya. Entah itu serangga, tikus, reptil, kelinci, & burung kecil. Selain daging, rubah merah juga mau memakan buah-buahan. Ketika berburu tikus, rubah merah akan diam tak bergerak sambil mengandalkan indra penglihatan, penciuman, & pendengarannya yang tajam untuk mendeteksi tikus yang melintas. Begitu tikus calon mangsanya lewat di dekatnya, rubah merah secara tiba-tiba akan melompat ke arah tikus tersebut & menangkapnya dengan memakai kaki depannya. Jumlah makanan yang biasa dikonsumsi oleh rubah merah mencapai 1 kg per harinya.

Rubah merah adalah hewan malam (nokturnal) yang biasanya mulai aktif ketika matahari sudah terbenam. Namun di wilayah yang minim predator & pesaing, rubah merah juga mau beraktivitas pada siang hari. Jika rubah merah ingin beristirahat atau berlindung, rubah merah akan menggali lubang di tanah & tinggal di dalamnya. Alternatifnya, rubah merah akan menggunakan lubang bekas sarang dari hewan-hewan mamalia lain, misalnya bekas sarang tikus tanah. Ketika sedang tidur, rubah merah akan menggunakan ekornya yang tebal sebagai selimut supaya dirinya tetap hangat.

Rubah merah memiliki perilaku teritorial yang berarti rubah merah memiliki kebiasaan untuk menjadikan suatu wilayah sebagai ruang hidup permanennya. Radius wilayah kekuasaan rubah merah bervariasi, mulai dari yang hanya 5 km hingga yang mencapai 50 km. Semakin melimpah makanan yang ada di wilayah tersebut, maka radius wilayah kekuasaannya biasanya akan semakin sempit. 1 wilayah biasanya ditempati oleh 1 rubah jantan & beberapa ekor rubah betina beserta anak-anaknya. Untuk menandai batas wilayahnya, rubah pemilik wilayah akan menggunakan bau dari kotoran, air kencing, & cairan dari kelenjar di bagian telapak kaki serta moncongnya.