Apa yang anda ketahui tentang peradaban kuno Suku Aztec ?

Suku Aztec

Suku Aztec muncul hampir beberangan dan menjadi menjadi pesaing kuat bagi peradaban Inca. Pada tahun 1200M-1300 M, penduduk Meksiko tinggal di 3 kota yang saling bersaing yaitu Tenochtitlan, Texcoco, dan Tlacopan. Pada sekitar tahun 1325, ketika kota ini menciptakan aliansi dengan mendirikan sebuah negara baru di Lembah Meksiko.

Sebenarnya pada masa itu, orang-orang lebih menyukai nama Meksiko, tetapi sang penguasa mengubahnya menjadi Aztec. Kemunculan suku Aztec ini pada periode yang sama dengan periode jatuhnya bangsa Maya, peradaban paling berpengauh di Meksiko dan Amerika Tengah.

Kota Tenochtilan yang menjadi kekuatan militer setelah terbentuhnya aliansi. Sementara itu daerah lain yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan masing-masing harus memberikan upeti kepada “Triple Alliance” (aliansi tiga kota).

Pada tahun 1500-an awal, peradaban Aztec berada pada puncak kekuatannya. Tapi kemudian, Spanyol datang dengan rencana ekspansi mereka. Ha Ini akhirnya menyebabkan pertempuran besar antara suku Inca dan aliansi penjajah Spanyol dibantu sekutu asli (orang-orang meksiko yang tidak menyukai kekaisaran Aztec) yang dipimpin oleh Hernan Cortes pada tahun 1521. Sebuah kekalahan dalam pertempuran yang menentukan ini akhirnya menyebabkan jatuhnya kerajaan Aztec yang terkenal.

Apa yang anda ketahui tentang peradaban kuno Suku Aztec ?

Bahasa suku Aztec


Suku Aztec

Suku Aztec pertama kali digunakan oleh seorang penjelajah abad ke-18 dan menjadi populer pada abad ke-19. Kata Aztec berarti orang-orang Aztlan yang mengacu pada tanah air milik bangsa Aztec.

Bahasa suku Aztec adalah bahasa Nahutl. Saat ini, bahasa Nahutl masih digunakan oleh 1,6 juta orang Meksiko. Suku Aztec tidak mempunyai sistem abjad atau tulisan seperti yang kita ketahui. Mereka mengandalkan komunikasi lisan untuk menyampaikan informasi dari generasi ke generasi. Mereka juga menciptakan catatan yang dikenal sebagai Kodeks (naskah kuno yang berupa tulisan tangan). Kodeks tersebut berupa lembaran kulit hewan rusa atau kayu yang dilipat seperti buku. Kodeks tersebut berisi simbol-simbol yang digambar, disebut Gilf, yang melambangkan hal-hal tertentu seperti tanggal atau nama tempat. Simbol-simbol itu juga merepresentasikan mitos, legenda, dan dewa-dewa. Setelah bangsa Spanyol menaklukkan suku Aztec pada tahun 1521, mereka menghancurkan sebagian besar kodeks karena berhubungan dengan kepercayaan suku Aztec yang ingin mereka ganti dengan Agama Kristen.

Ritual Suku Aztec


Suku Aztec merupakan sebuah kelompok etnik tertentu di Meksiko tengah, terutama kelompok yang berbicara bahasa Nahuatl dan yang mendominasi bagian besar Mesoamerica dari abad 14 sampai 16.

Mereka percaya bahwa untuk setiap 52 tahun yang berlalu, dunia akan berakhir kecuali para dewa cukup kuat. Dan menurut mereka cara terbaik untuk menguatkan dewa adalah dengan pengorbanan manusia yang konstan. Sekitar 20.000 orang terbunuh setiap tahun untuk menjaga agar dewa Matahari mereka selamat. Hati korban pengorbanan dipotong, dan beberapa mayat dimakan secara seremonial. Korban lainnya ditenggelamkan, dipenggal, dibakar atau dijatuhkan dari ketinggian.

Tidak sampai disitu saja, dalam sebuah ritual untuk dewa hujan, anak-anak yang menjerit terbunuh di beberapa tempat sehingga air mata mereka bisa menyebabkan hujan. Selama pengorbanan ke dewa api, pasangan yang baru menikah akan dilemparkan ke dalam sebuah api. Kemudian, tepat sebelum akhirnya mereka meninggal, mereka akan menarik pasangan tersebut keluar dan menggali hati mereka.

Dalam sebuah ritual bagi dewi jagung, seorang gadis akan menari selama 24 jam, lalu dibunuh dan dikuliti. Kulitnya langsung dikenakan oleh seorang pendeta untuk melanjutkan tarian. Satu catatan mengatakan bahwa pada penobatan King Ahuitzotl, 80.000 tahanan disembelih sebagai ‘sesajen’ bagi para dewa. Benar-benar tidak dapat dibayangkan lagi bagaimana brutalnya suku ini…

Referensi: https://www.melihatmisteri.com

Bagi suku Aztec, pada umumnya tempat dimana mereka yang sudah meninggal akan pergi menuju tempat yang dinamakan Mictlan. Namun ada pengecualian jika ada kondisi tertentu yang berhasil dipenuhi seorang manusia selagi ia hidup, hal itu akan membuatnya dapat pergi ke surga yang lain yakni Tlalocan.

Sedangkan Tlalocan sendiri merupakan rumah dari Dewa Hujan Tlaloc dan merupakan rumah bagi mereka yang meninggal karena hujan, petir, berbagai macam penyakit kulit, atau menjadi kurban bagi para dewa. Tlalocan digambarkan sebagai tempat yang sangat tenang, dipenuhi oleh bunga, dan tarian, benar-benar gambaran tempat yang mengagumkan.