Selain menjadi satwa endemik, Burung Maleo dengan nama latin Macrocephalon maleo ini sudah mulai langka dan juga dilindungi ini merupakan burung yang unik.
Keunikan burung maleo bisa diamati mulai dari struktur tubuh, habitat, hingga keunikan burung maleo dari tingkah lakunya.
Burung maleo ternyata mempunyai kisah hidup yang terkesan sangat unik. Untuk burung maleo yang sudah dewasa berpasangan sampai mati dan selalu hidup di area dalam hutan asli Sulawesi.
Akan tetapi, ketika burung betina sudah siap untuk bertelur, maka pasangan dari burung maleo itu akan berjalan kaki hingga berkilo-kilometer menuju tempat bertelur komunal.
Yang pada umumnya terletak pada pesisir pantai, atau yang ada di dekat mata air panas yang terdapat di dalam hutan.
Di tempat itu, pasangan burung maleo itu akan menggali lubang yang besar di dalam pasir atau di dalam tanah hingga memakan waktu selama berjam-jam.
Kemudian burung maleo betina itu akan menelurkan satu butir telur yang ukurannya sangat besar di dalam lubang yang telah dibuatnya. Ukuran badan dari burung maleo sama dengan ukuran badan ayam.
Akan tetapi ukuran telur burung maleo besarnya kurang lebih enam kali lipat dari telur ayam.
Fakta unik dari burung maleo salah satunya yaitu mereka akan pingsan setelah bertelur.
Di pasir yang panas, seperti di kawasan pantai, dan di kawasan gunung berapi serta daerah yang hangat dari panas bumi burung maleo akan membuat sarang disitu dan untuk menetaskan telur telurnya.
Paling menarik dari burung ini yaitu sesaat sesudah telur menetas, anakan dari burung Maleo sudah bisa langsung terbang.
Hal ini terjadi sebab kandungan nutrisi yang ada pada telur burung maleo lebih besar dan sampai 6 kali dari telur ayam kampung. Keunikan burung maleo lainnya yaitu burung maleo termasuk burung anti poligami.
Selanjutnya, mereka akan pulang lagi ke area hutan, sedangkan untuk telur dibiarkan dipanasi oleh sinar matahari atau oleh panas bumi.
Apabila tidak ada gangguan, sesudah 60 sampai dengan 80 hari, telur itu akan menetas dari dalam pasir.