Apa itu Temulawak?

Temulawak adalah tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan.Tanaman temulawak biasanya berukuran tidak terlalu tinggi, sekitar 1-2 meter. Batangnya tidak berkayu dan berwarna hijau, tersusun dari pelepah daun yang tumpeng tindih. Daunnya berwarna hijau atau coklat dengan panjang sekitar 31 cm – 84 cm dan lebar 10 cm – 18 cm. Bunga tanaman ini punya bentuk yang unik berwarna kuning tua.
Tanaman temulawak dikenal sebagai tanaman rimpang atau rizoma, yaitu batang dapat menjalar di bawah permukaan tanah dan menghasilkan tunas serta akar baru dari ruas-ruasnya.Rimpang memang mirip umbi. Bedanya, rimpang adalah modifikasi dari batang yang bisa menghasilkan tunas, sedangkan umbi tidak. Rimpang temulawak inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan obat.

1 Like

Temulawak memang merupakan tanaman dari suku temu-temuan yang sudah banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Tanaman ini banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia dan rimpangnya dapat membesar alias gemuk saat ditanam di tanah yang gembur.
Temulawak terkenal karena kandungan kurkumin yang memang membawa banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Namun, tanaman rimpang ini juga terbukti memiliki kandungan lain yang sama baiknya, seperti zat tepung dan minyak atsiri, yang dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta bersifat antiinflamasi.Minyak atsiri pada temulawak sendiri terdiri atas zat-zat seperti dari d-kamfer, siklo isoren, mirsen, tumerol, xanthorrhizol, zingiberen, dan zingeberol. Temulawak juga mengandung serat kasar, abu, protein, dan mineral meski dalam jumlah yang lebih sedikit.Kandungan lain yang tidak bisa diremehkan dari temulawak adalah antioksidan, seperti flavonoid, fenol dan kurkumin. Antioksidan ini dapat mencegah beberapa penyakit yang disebabkan oleh paparan radikal bebas.

1 Like

Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb) adalah salah satu tumbuhan obat keluarga Zingiberaceae yang banyak tumbuh dan digunakan sebagai bahan baku obat tradisional di Indonesia. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb) merupakan tumbuhan yang sangat umum dikenal di Indonesia, bahkan di dunia.

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberacea) yang banyak ditemukan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak terutama pada tanah yang gembur agar menjadi besar. Selain di dataran rendah, temulawak juga dapat tumbuh sampai pada ketinggian tanah 1.500 meter di atas permukaan laut. Temulawak merupakan tanaman berbatang semu dengan bunga yang eksotis berwarna putih kemerahan dan memiliki rimpang relatif besar dengan warna irisan rimpang kuning cerah. Temulawak dapat tumbuh di daerah tanah gembur hutan tropis dengan ketinggian 5-1500 mreter dpl, tanah kering, perkarangan, ladang, dan padang alang-alang

Tanaman temulawak banyak digunakan sebagai obat tunggal maupun campuran. Eksistensi temulawak sebagai tumbuhan obat telah lama diakui, terutama dikalangan masyarakat Jawa. Rimpang temulawak merupakan bahan pembuatan obat tradisional yang paling utama.

Khasiat temulawak dapat digunakan sebagai upaya pemelihara kesehatan, disamping sebagai upaya peningkatan kesehatan atau pengobatan penyakit. Temulawak sebagai obat atau bahan obat tradisional akan menjadi tumpuan harapan bagi pengembangan obat tradisional Indonesia sebagai sediaan fitoterapi yang kegunaan dan keamanan dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Rosidi et al dalam Masuda temulawak memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah antioksidan. Komponen aktif yang bertanggung jawab sebagai antioksidan dalam rimpang temulawak adalah kurkumin, demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin. Kurkumin mempunyai gugus penting dalam proses antioksidan.

Selain itu temulawak telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai pewarna, bahan pangan, obat tradisional, memelihara kesehatan dan juga sebagai bahan obat seperti kurang nafsu makan, sembelit, ambeien, jerawat, diare, obat kejang-kejang, untuk menghancurkan batu empedu, untuk mengobati pengobatan penyakit ginjal dan hati, obat pegal linu, reumatik, radang sendi, dan dalam bentuk segar, rebusan, seduhan maupun serbuk digunakan untuk mengobati sariawan dan keputihan. Temulawak bersama dengan brotowali dan sambiloto digunakan dapat juga digunakan sebagai obat lambung.

Referensi:
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) as Gastroprotector of Mucosal
Cell Damage
269-513-1-SM.pdf (127.1 KB)

TEMULAWAK PLANT (Curcuma xanthorrhiza Roxb) as a TRADITIONAL MEDICINE
648-1706-1-PB.pdf (470.8 KB)

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah tanaman asli Indonesia yang bentuknya mirip dengan kunyit. Tanaman ini biasanya berbentuk silinder dengan diameter 6 cm. Pada umumnya, temulawak memiliki kulit yang berwarna kuning muda. Sebagai tanaman monokotil, tanaman yang tidak memiliki akar tunggang. Akar tanaman temulawak yaitu akar rimpang.
Rimpang adalah bagian batang yang terletak di bawah tanah. Rimpang juga disebut sebagai umbi akar dan umbi batang. Di antara semua rimpang yang bergenus Curcuma, rimpang tanaman temulawak yang paling besar diantara tanaman lainnya.
Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa, dan mineral. Pati merupakan komponen terbesar dalam rimpang temulawak. Pati biasanya berwarna putih kekuningan karena mengandung kukuminoid. Kurkuminoid adalah zat pemberi warna kuning pada temulawak dan kunyit. Dalam temulawak terdapat kandungan:

  • 0,37% abu
  • 1,52% protein
  • 1,35% lemak
  • 0,80% serat
  • 79,96% karbohidrat
  • 15 ppm kurkumin
  • 11,45 ppm kalium
  • 6,38 ppm natrium
  • 19,07 ppm kalsium
  • 12,72 ppm magnesium
  • 6,38 ppm zat besi
  • 0,82 ppm mangan
  • 0,02 ppm kadmium

Temulawak dapat digunakan untuk mengatasi sariawan pada anak, batuk pada anak, demam pada anak, kembung dan mulas, serta sembelit dan masih banyak lagi manfaat dari temulawak.

Refrensi:
Afifah, E., dan Tim Lentera. (2005). Khasiat dan Manfaat Temulawak: Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Temulawak adalah salah tanaman asli Indonesia yang bentuknya mirip dengan kunyit. Memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza , tanaman herbal ini sudah dipercaya oleh masyarakat Indonesia akan manfaatnya. Oleh karena itu, temulawak sering dibudidayakan di dataran tinggi untuk diolah menjadi suplemen atau dijual langsung.

Di dalam temulawak terdapat banyak zat yang bermanfaat, mulai dari protein, serat, mineral, dan kurkumin. Selain itu, terdapat tiga zat aktif yang terkandung dalam temulawak, yaitu:

  • Germakron, yang bersifat antiradang dan menghambat pembengkakan;
  • P-toluilmetilkarbinoldan seskuiterpen d-kamper, meningkatkan produksi dan empedu.
  • Turmeron, antimikroba.

Berikut manfaat dari mekonsumsi temulawak :

  1. Melancarkan pencernaan
  2. Menibgkatkan daya tahan tubuh
  3. Mencegah kanker
  4. Mengatasi peradangan
  5. Menambah nafsu makan