Apa Benar Pandemi Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Hidup Sehat?

image

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sampai saat ini masih diberlakukan hampir di seluruh wilayah Indonesia untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19. Walaupun saat ini sudah terjadi penurunan kasus, masyarakat masih tetap untuk dihimbau untuk tetap berhati-hati. Ini bukan hal yang mudah, karena selain regulasi yang dikeluarkan pemerintah, tentunya kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat untuk patuh dan taat protokol kesehatan sangat dibutuhkan.

Di Indonesia, Pemerintah membuat pedoman dan protokol kesehatan, yang lebih sering disebut gerakan 5M guna untuk membantu pencegahan penularan virus Corona. Dengan Mencuci tangan, Menggunakan masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas.

Hal-hal tersebut akhirnya menjadi kebiasaan baik yang dilaksanakan masyarakat saat ini. Selain itu, berita-berita yang menampilkan mengerikannya covid, publik figur yang terkena covid, dan lain-lainnya membuat sebagian masyarakat berfikir (khusunya saya) “saya harus sehat”, dengan mulai menyukai sayur dan buah, mulai olah raga, mengkonsumsi vitamin, dan lain-lainnya. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Akan tetapi disisi lain masih banyak orang misalnya tidak mempercayai covid yang boro-boro menjaga kesehatannya dan malah dengan sengaja melanggar protokol 5M. Overwork, ngopi, merokok, dll

Dikutip dari tirto.id (2020) Studi Universitas Indonesia (UI) dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menemukan bahwa mayoritas (47,6 persen) responden perokok tidak mengalami perubahan pola konsumsi rokok di masa pandemi. Namun, memang, ada sekitar 32 persen responden yang konsumsi rokoknya menurun dari sebelum pandemi COVID-19, dan sisanya, 20,1 persen menyatakan konsumsi rokoknya meningkat dari sebelum pandemi.

Bagaimana menurut kalian ? apakah pandemi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat ? atau malah tidak ada pengaruh untuk kebanyakan atau sebagian masyarakat ?

Referensi

Apakah Pandemi COVID-19 Memengaruhi Konsumsi Rokok?

Saya setuju dengan pernyataan ini. Secara tirak langsung pandemi menyadarkan masyarakat untuk mulai hidup sehat. Mencuci tangan, memakai masker, mengonsumsi sayur buah dan vitamin, menjadi kebiasaan baru yang mulai menjadi kebiasaan sehari-hari. Pandemi juga sekaligus dapat menjadi waktu bagi bumi untuk beristirahat, karena aktivitas manusia yang tiada henti membuat bumi harus bekerja ekstra dalam menerima limbah lingkungan dari aktivitas masyarakat. Selain itu, pandemi juga membuat masyarakat banyak melakukan aktivitas positif, seperti mengadakan webinar, berolahraga di rumah, berkreasi di dapur, dan sebagainya.

1 Like

Mungkin pada awalnya iya. Tapi kok saya merasa pandemi juga semakin mempengaruhi kesehatan masyarakat. Memang betul, sejak pandemi masyarakat menjadi lebih aware dengan mencuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Namun dengan kebijakan yang demikian, ada beberapa keadaan dimana masyarakat bukan malah termotivasi untuk sehat, tapi justru menggunakan keadaan ini untuk lebih bersantai.

Dengan kebijakan untuk beraktivitas di rumah, saya pikir ini membatasi kegiatan kita dibandingkan saat sebelum pandemi. Saya sendiri sejak pandemi ini merasa terlalu sering duduk dan menjadi lebih mudah pusing saat lama-lama menatap layar ponsel atau laptop. Saya juga jadi lebih jarang berolahraga karena disibukkan dengan tugas-tugas bahkan saat weekend sekalipun. Sayangnya, apa yang saya amati di lingkungan saya juga tidak jauh berbeda. Apalagi bagi para ibu rumah tangga dan anak-anak sekolah yang jadi jarang menggerakkan tubuhnya. Namun, beberapa juga banyak yang tersadar untuk berolahraga dan produktif untuk sekadar berkeringat saja.

Jadi, masyarakat ini mungkin aware terhadap masalah kesehatan yang mengancam mereka, namun sayangnya tidak semuanya merealisasikan kekhawatiran itu untuk menjadi pribadi yang lebih sehat.

1 Like

Ahhh iya betul sekali kak @Amel01 mungkin untuk masalah aware nya kemungkinan orang-orang sudah terdapat kesadaran ya. Saya pun karena terlalu sering beraktivitas di rumah, kaki terasa sakit dan kepala pusing, itu yang menjadi pendorong saya untuk pergi berolah raga dan mengkonsumsi buah-buahan. Cuman untuk realisasinya itu masih kurang, malah menurut saya makin parah ya.

Misal untuk kasus WFH, tidak jarang orang menunda-nunda pekerjaannya hingga harus dilakukan malam hari yang tentunya tidak baik untuk tubuh. Konsumsi kopi dan rokok ketika overwork juga. Tidak jarang hal-hal ini juga dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa.

Menurut saya, dengan adanya pandemi meningkatkan kesadaran masyarakat akan hidup sehat. Terutama di lingkungan saya yang kebanyakan sudah lansia. Mereka jadi lebih sering berolahraga dibandingkan sebelum pandemi. Makan-makanan sehat, mibum vitamin, sering cuci tangan, dll. Teman-teman saya pun begitu.

Tetapi menurut saya ada atau dengan tidak adanya pandemi tidak merubah apapun terutama untuk masyarakat golongan menengah kebawah. Tidak ada perbedaan selain mereka diwajibkan untuk menggunakan masker kemana-mana. Mencari uang juga jadi lebih sulit.

1 Like

Setuju, saat pandemi kesadaran untuk menjaga kesehatan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Biasanya orang keluar tidak menggunakan masker sekarang jadi memakai masker saat diperjalanan tidak hanya mencegah dari orang lain tetap juga mencegah debu-debu jalanan. Lalu yang biasanya minuman bervitamin dan susu beruang stoknya banyak sekarang sangat susah ditemui dan harganya pun naik, dari sini terlihat orang-orang lebih memperhatikan kesehatannya. Lalu biasanya yang jarang cuci tangan pun sekarang dikit-dikit cuci tangan atau menggunakan handsanitizer, terbukti bahwa orang jadi jauh lebih memperhatikan kebersihan diri. Lalu banyak kebiasaan menjaga kebersihan yang sebelumnya jarang dilakukan namun sekarang jadi dilakukan oleh orang-orang.

Iya, kalo dari apa yang Saya lihat sih begini untuk lingkup keluarga Saya sendiri. Yang paling pengen hidup sehat itu ayah Saya, kaya tiba-tiba jadi rajin olahraga yang awalnya dulu jarang bahkan ga pernah, bikin peraturan dilarang lah tuh keluar rumah kalo acaranya ga penting-penting banget, makan makanan yang lebih bergizi, mandi kalo habis keluar rumah plus ganti pakaian juga, masker harus dipake kemana-mana, dan yang penting cuci tangan dan pake hand sanitizer kalo abis pegang-pegang hal-hal yang dibawa dari luar rumah.

Tapi, untuk segi lingkungan sih, Saya rasa tidak terlalu meningkatkan kesadaran buat hidup sehat karena ada tetangga Saya yang kurang aware akan kesehatannya meskipun pandemi. Bahkan meskipun udah pernah kena Covid, dia malah tetep biasa-biasa aja, sering ngadain acara yang bikin orang berkerumun, jarang pake masker kalo ke pasar, dan banyak hal lain yang ga ikut prokes. Jadi meningkat apa tidaknya sih tergantung dari pembawaan diri sendiri sih.

1 Like

Untuk tingginya angka covid dan belum ada vaksin, masyarakat memiliki pola hidup yang sangat sehat dan bahkan sampai stock handsanitizer. Setelah adanya vaksin, masyarakat menurunkan tingkat kepeduliaannya dan mulai kembali seperti normal life.
Jadi sebagian masyarakat mulai menerapkan pola hidup sehat dan bersih untuk kehidupan kesehariannya setelah pandemi, dan sebagian kembali pada pola hidup sebelum pandemi.

Hidup sehat dan bersih lebih tepatnya. Saya rasa hal ini benar karena kita semua ada didalam rumah, bahkan seseorang yang awalnya memasak mi instan saja tidak bisa, setelah melalui pandemi, ia belajar memasak bahkan memulai bisnis dengan masakan nya itu. Banyak hal baru yang dipelajari selama dirumah termasuk hidup sehat dan bersih. Olahraga dan resep makanan sehat.