Apa yang anda ketahui tentang anatomi rongga mulut?

Rongga mulut

Rongga mulut adalah pintu pertama masuknya bahan-bahan kebutuhan untuk pertumbuhan individu yang sempurna. Rongga mulut juga merupakan tempat mikroorganisme penyebab infeksi yang dapat mempengaruhi keadaan kesehatan secara umum.

Rongga mulut merupakan sebuah bagian tubuh yang terdiri dari : lidah bagian oral (dua pertiga bagian anterior dari lidah), palatum durum (palatum keras), dasar dari mulut, trigonum retromolar, bibir, mukosa bukal, ‘ alveolar ridge ’, dan gingiva. Tulang mandibula dan maksila adalah bagian tulang yang membatasi rongga mulut (Yousem et al ., 1998).

Rongga mulut, yang disebut juga rongga bukal, dibentuk secara anatomis oleh pipi, palatum keras, palatum lunak, dan lidah. Pipi membentuk dinding bagian lateral masing-masing sisi dari rongga mulut. Pada bagian eksternal dari pipi, pipi dilapisi oleh kulit. Sedangkan pada bagian internalnya, pipi dilapisi oleh membran mukosa, yang terdiri dari epitel pipih berlapis yang tidak terkeratinasi. Otot-otot businator (otot yang menyusun dinding pipi) dan jaringan ikat tersusun di antara kulit dan membran mukosa dari pipi. Bagian anterior dari pipi berakhir pada bagian bibir (Tortora et al ., 2009).

  • Di bagian luar rongga mulut terdapat labium oris yang dibentuk oleh m. orbicularis oris, m.triangularis, m.incisivus labii inferior dan superior, dan m.quadratus labii inferior dan superior. Labium oris terdiri dari labium superius dan labium inferius yaitu bibir atas dan bibir bawah, di antaranya terdapat comissura labiranium superius dan inferius yang mempertemukannya. Setelah itu terdapat rima oris yaitu lubang mulut.

  • Di dalam rongga mulut terdapat cavum oris yang membagi rongga mulut menjadi dua bagian yang dibatasi dengan arcus dentalis superior dan inferior, proc.alveolaris superior dan inferior, dan plica pterygo mandibularis yaitu bagian luar yang batasnya mencapai pipi dan cavum oris propium yang batasnya mencapai fauces.

  • Di rongga mulut terdapat gingiva, palatum, lingua, papilla, tonsil, uvula dan juga gigi (insisivus, caninus, premolar, dan molar). Palatum terdiri dari dua jenis yaitu palatum molle (lunak) yang terdapat pada langit langit bagian depan dan palatum durum (keras) yang terdapat pada langit- langit bagian atas. Dalam ilmu anatomi, lingua tersusun atas 4 bagian yaitu apeks, dorsum linguae, radiks, dan facies inferior.

Tulang-tulang yang membentuk rongga mulut adalah

  • os. Maxilla
  • os. Mandibula
  • os. Palatinum
  • os. Hyoid

Muskulus yang ada di rongga mulut antara lain :

  • m. plerigoideus
  • m. triangularis
  • m.orbicularis
  • m. buccinator
  • m. masseter
  • m. uvulae
  • m. digastricus ventarantae
  • m. geniohyoideus
  • m. Mylohyoideus

Dalam cranium terdapat nervus cranial yaitu yang terdiri dari:

  • n. olfactorius (I)
  • n. opticus (II)
  • n. occulomotorius (III)
  • n. trochlearis (IV)
  • n. trigeminus (V)
  • n. abducens (VI)
  • n. facialis (VII)
  • n.vestibulocochlearis (VIII)
  • n.glossopharyngeus (IX)
  • n. vagus (X)
  • n. accessories (XI)
  • n. hypoglossus (XII)

Di rongga mulut sendiri terdapat tiga nervus yang mensarafinya yaitu n.trigeminus(V), n.facialis(VII), dan n.glossopharyngeus(IX).

Rongga mulut merupakan sebuah bagian tubuh yang terdiri dari lidah bagian oral (dua pertiga bagian anterior dari lidah), palatum, dasar dari mulut, trigonum retromolar, gigi (insisivus, caninus, premolar, dan molar), bibir, mukosa bukal, ‘alveolar ridge’, tonsil, uvula, dan gingiva.

Rongga mulut, disebut juga rongga bukal, dibentuk secara anatomis oleh pipi, palatum keras, palatum lunak, dan lidah. Pipi membentuk dinding bagian lateral masing-masing sisi dari rongga mulut.

  • Pada bagian eksternal dari pipi, pipi dilapisi oleh kulit.

  • Pada bagian internalnya, pipi dilapisi oleh membran mukosa, yang terdiri dari epitel pipih berlapis yang tidak terkeratinasi.

Otot-otot businator (otot yang menyusun dinding pipi) dan jaringan ikat tersusun di antara kulit dan membran mukosa dari pipi. Bagian anterior dari pipi berakhir pada bagian bibir yang terdiri dari labium oris yang dibentuk oleh m.orbicularis oris, m.triangularis, m.incisivus labii inferior dan superior, dan m.quadratus labii inferior dan superior. Labium oris terdiri dari labium superius dan labium inferius yaitu bibir atas dan bibir bawah, di antaranya terdapat comissura labiranium superius dan inferius yang mempertemukannya. Setelah itu terdapat rima oris yaitu lubang mulut. Di dalam rongga mulut terdapat cavum oris yang membagi rongga mulut menjadi dua bagian yang dibatasi dengan arcus dentalis superior dan inferior, proc.alveolaris superior dan inferior, dan plica pterygo mandibularis yaitu bagian luar yang batasnya mencapai pipi dan cavum oris propium yang batasnya mencapai fauces.

Palatum terdiri dari dua jenis yaitu palatum molle (lunak) yang terdapat pada langit langit bagian depan dan palatum durum (keras) yang terdapat pada langit-langit bagian atas. Dalam ilmu anatomi, lingua tersusun atas 4 bagian yaitu apeks, dorsum linguae, radiks, dan facies inferior. Pada lingual terdapat empat bagian penting yaitu apeks, dorsum linguae, radiks linguae, dan facies inferior linguae .

  • Apeks adalah bagian lidah paling ujung.

  • Dorsum linguae adalah linea terminalis yang berbentuk seperti huruf V yang membuka ke frontal. Pada dorsum linguae terdapat papilla-papilla yaitu papilla filiformis, papilla foliatae, papilla fungiformes, dan papilla vollatae. Disini terdapat sulcus yang membatasi dorsum linguae anterior dan posterior yaitu sulcus terminalis linguae dan yang membatasi lidah bagian kiri dan kanan yaitu sulcus medianus linguae.

  • Radiks linguae adalah bagian lidah yang menempel pada dasar cavum oris dan diletakkan dengan os. mandibula dan os. hyoideus dengan perantara otot.

  • Facies inferior linguae adalah bagian lidah tempat melekatnya frenulum linguae.

Di rongga mulut juga terdapat kelenjar saliva yang terbagi menjadi dua, yaitu kelenjar saliva mayor dan minor. Pada kelenjar saliva mayor terdapat tiga kelenjar yaitu :

  1. Kelenjar parotis, yaitu kelenjar terbesar dan berpasangan yang menutupi m. masseter. Kelenjar ini terletak di antara n. mandibularis dan prosecus mastoideus. Dipermukaan kelenjar parotis bercabang n. facialis (VII) yang merupakan motoris dari alat-alat ekspresi wajah.

  2. Kelenjar submandibularis terletak di trigonum submandibulae dan bermuara pada plica lingualis.

  3. Kelenjar sublingualis yang terletak di dasar mulut dekat permukaan mandibula.

Sedangkan pada kelenjar saliva minor terdapat kelenjar labialis, bucalis, palaftinalis, dan lingualis.


Gambar Anatomi Mulut

Muskulus pada Rongga Mulut


1. Muskulus Temporalis

m. temporalis merupakan otot berempal dua dengan origo berbentuk kipas dan tendon yang sangat besar, kuat. Serta berinsersio ke dalam prosesus koronoideus, Krista temporalis profunda dan batas anterior ramus mandibula. Besar dan panjang serabut lebih kecil daripada yang telah diuraikan secara klasik, tetapi lebih panjang daripada serabut-serabut pterygoideus dan masseter.

Meskipun itu adalah otot mandibula yang paling besar namun biasanya tidak sebagai salah satu otot kuat yang melekat pada mandibula.

  • Origo : Os. Temporale di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis.
  • Insersio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideus mandibulae.

2. Muskulus Masseter

m. masseter adalah suatu massa otot yang tebal, berbentuk empat persegi panjang di sebelah pinggir wajah. Melekat di antara permukaan lateral dari ramus mandibula dan arcus zygomaticus, persis di bawah kulit. Empat persegi panjang itu letaknya diagonal dengan satu sudut yang sangat membulat untuk menyesuaikan dengan garis bentuk yang membulat dari sudut mandibula. m. masseter ini berfungsi untuk mengangkat rahang bawah saat terbuka.

  • Origo : Pars superficialis pada dua pertiga anterior margo inferior arcus zygomaticus (tendo), sedangkan Pars profunda pada sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus.

  • Insersio : Pars superficialis pada angulus mandibulae (tuberositas masseterica), sedangkan Pars profunda pada margo inferior mandibulae.

3. Muskulus Pterygoideus Medialis

m. pterygoideus medialis adalah suatu massa jaringan otot yang kuat, tebal, empat persegi panjang, terletak pada sisi medial dari ramus mandibula. Otot ini tidak selebar dan setebal masseter. Batas posteriornya tersusun serupa dengan batas posterior dari masseter pada proyeksi lateral, tetapi batas anteriornya terletak lebih kearah dorsal. Pada potongan horizontal, separuh atas dari pterygoideus medialis berbentuk baji dengan pinggir yang tipis manghadap kea rah belakang, setengah bawahnya berbentuk oval.

  • Origo : Fossa pterygoidea, permukaan medial lamina lateralis proc. Pterygoidei, proc. Pyramidalis ossi palatine.

  • Insersio : Margo inferior mandibulae, tuberositas pterygoidea.

4. Muskulus Pterygoideus Lateralis

m. pterygoideus lateralis menempati suatu posisi yang dalam dan tersembunyi, yaitu terletak dalam pada ramus mandibula dan otot temporalispada dinding samping nasofaring. Otot ini terletak persis di bawah dasar tengkorak , posterior terhadap maksila dan anterior terhadap batas posterior dari ramus mandibula.

  • Origo : Caput superius pada permukaan luar lamina lateralis proc. Pterygoidei (tuber maxillae), sedangkan caput inferius pada facies temporalis alae majoris ossis sphenoidalis.

  • Insersio : Caput superius pada discus et capsula articulationis temporomandibularis, sedangkan Caput inferius pada fovea pterygoidea proc. Condylaris mandibulae.

5. m. pterigoideus lateralis

  • Origo: lateral spenoidalis, lateral pterigoid

  • Insersio : kondilus mandibula, anterior diskus

6. m. pterygoideus lateralis

Otot ini menarik processus condilaris ke depan menuju eminentia articularis. Pada saat bersamaan serabut posterior M. Temporalis harus relaks dan keadaan ini diikuti dengan relaksasi m. masseter, serabut anterior m. temporalis dan m. pterygoideus medialis yang berlangsung cepat dan lancar. Keadaan ini akan memungkinkan mandibula berotasi di sekitar sumbu horizontal sehingga proseccus condilaris akan bergerak ke depan sedang angulus mandibula bergerak ke belakang. Dagu akan terdepresi, keadaan ini dibantu dengan gerak membuka yang kuat oleh m. digastricus, m. geniohyoideus, dan m. mylohyoideus yang berkontraksi terhadap os. hyoid.

7. m.temporalis

  • Origo : fosa temporalis

  • Insersio: prossesus koronoid mandibula

Nervus pada Rongga Mulut


Pada cranium terdapat nervus cranial yang memiliki hubungan dekat dengan persarafan mulut, nervus cranial terdiri dari 12 nervus, yang dijelaskan dalam tabel berikut ini :

Nomor Nama Jenis Fungsi
I Olfaktorius Sensori Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau
II Optikus Sensori Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual
III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata
IV Troklearis Motorik Menggerakkan beberapa otot mata
V Trigeminus Gabungan Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan Motorik: Menggerakkan rahang
VI Abdusen Motorik Abduksi mata
VII Fasialis Gabungan Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa. Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah
VIII Vestibulokoklearis Sensori Sensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbangan. Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara
IX Glosofaringeal Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa. Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
X Vagus Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam. Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala
XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

Persarafan yang berperan langsung pada rongga mulut yaitu:

  • n.trigeminus
    Nervus ini berperan dalam menghasilkan sensasi dari kulit bagian anterior kepala, rongga mulut, hidung, dan gigi.

  • n.facialis
    Nervus ini berperan dalam memasok impuls untuk otot-otot ekspresi wajah dan mengatur sensasi bagian anterior lidah dan rongga mulut.

  • n.glossopharyngeus
    nervus ini berperan dalam mensuplai persarafan sensoris dari orofaring dan bagian posterior lidah.

Tulang-tulang Penyusun Rongga Mulut


Tulang-tulang penyusun rongga mulut terdiri dari os. maxilla, os.mandibula, os.palatina, dan os.hyoideus.

  • os. maxilla
    os.maxilla terdiri dari dua tulang yaitu os.maxilla dextra dan sinistra, kedua tulang ini disatukan di garis tengah oleh sutura.

  • os.mandibula
    os.mandibula berbentuk seperti tapal kuda, tulang ini berfuungsi untuk menyokong gigi di rahang bawah.

  • os.palatina
    os.palatina adalah tulang yang membentuk langit-langit mulut yaitu palatum.

  • os. hyoideus
    os. hyoideus terdiri dari dari corpus pada bagian utamanya, serta pada sisinya berbentuk seperti tanduk yaitu cornua majora, dan cornua minora.